Markis Kido Meninggal Dunia, Pemilik Smash 100 Watt Kirim Pesan Khusus ke Kemenpora
INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, mengirimkan pesan khusus kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setelah mendengar kabar bahwa Markis Kido meninggal dunia.
Dunia bulutangkis Indonesia pada Senin (14/06/21) malam dikejutkan dengan kabar berpulangnya Markis Kido yang merupakan legenda ganda putra olahraga tepok bulu Tanah Air.
Informasi tersebut disampaikan mantan pebulutangkis tunggal putri, Yuni Kartika. Dia mengatakan Markis meninggal saat bermain bulutangkis di Tangerang.
“Iya, Markis meninggal karena serangan jantung pas lagi main bulutangkis,” tutur Yuni Kartika melalui pesan singkat kepada INDOSPORT.
Markis Kido kini telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kebon Nanas, Jakarta Timur hari Selasa (16/06/21). Markis Kido dimakamkan dalam satu liang lahad dengan almarhum ayahnya, Djumharbey Anwar.
Kabar ini lantas membuat banyak pihak terhenyak, termasuk Hariyanto Arbi yang dikenal dengan pemilik Smash 100 Watt semasa kariernya di dunia bulutangkis.
Di tengah dukanya itu, Hariyanto Arbi, mempertanyakan mengapa Markis Kido tidak bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, pahlawan dia termasuk pahlawan yang mengharumkan nama bangsa.
Hal ini diungkapkan Hariyanto Arbi lewat unggahannya di akun Instagram.
“Hari ini saya mendengar kabar bahwa Markis Kido yang menurut saya merupakan Pahlawan Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa, tidak bisa dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata,”tulis Hariyanto Arbi.
Legenda berusana 49 tahun itu menyampaikan rasa herannya itu kepada pihak Kemenpora yang kesannya tidak memperjuangkan status kepahlawanan Markis Kido.
“Pihak Kemenpora apa ngak sebaiknya dari sekarang di perjuangankan peraih emas Olimpiade bisa di makamkan di TMP kalibata? Jadi bingung aja, kalau menurut saya sudah layak seorang Markis Kido mendapat penghargaan di TMP Kalibata,” sambung Hariyanto Arbi.
1. Markis Kido Layak Jadi Pahlawan usai Juarai Olimpiade Beijing 2008
Hariyanto lantas mempertanyakan kriteria seorang legenda olahraga untuk mendapatkan status pahlawan, padahal dirasa-rasa Markis Kido sudah layak mendapatkan penghargaan mengingat dirinya pernah menjadi juara di Olimpiade.
Hariyanto kemudian mengingatkan pada momen ketika Markis Kido dan semua orang terharu memandang Sang Saka Merah Putih dikerek naik paling tinggi dibanding negara lain di ajang Olimpiade setelah dia berjuang membawa nama baik bangsa.
“Usaha dia, dengan keringat dia, seorang anak bangsa mengharumkan negaranya di kancah Internasional.”
“Markis Kido, Juara yang rendah hati. Buat saya, kamu adalah Pahlawan Indonesia. Beristirahatlah dengan tenang, namamu tetap terukir dengan tinta emas di dunia Bulutangkis Indonesia,” tutup Haroyanto Arbi dalam pesan terbukanya kepada Kemenpora itu.
Prestasi terbaik Markis Kido adalah menjadi juara atau peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008. Berpasangan dengan Hendra Setiawan, Markis Kido berhasil membungkam pasangan China Cai Yun/Fu Haifeng.