Beda Nasib Indonesia dan Malaysia di Swiss Open 2021, Siapa Paling Miris?
INDOSPORT.COM - Sudah mencapai babak semifinal, beginilah beda nasib tim bulutangkis Indonesia dan Malaysia di kompetisi Swiss Open 2021, siapa yang paling buruk?
Dua tim bulutangkis Indonesia dan Malaysia mengalami nasib yang berbeda di kompetisi Swiss Open 2021. Jika Negeri Jiran masih punya wakil di semifinal, maka berbeda dengan Indonesia.
Sampai ke babak semifinal Swiss Open 2021, tim bulutangkis Malaysia masih memiliki 6 wakil, dan itu yang paling banyak di gelaran BWF World Tour Super 300. Sedangkan Indonesia sama sekali tidak memiliki wakil sama sekali.
Diketahui dua wakil Indonesia yang mencapai babak perempat final yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Shesar Hiren Rhustavito sama-sama dihentikan oleh lawannya, dan gagal ke semifinal Swiss Open 2021.
Diketahui pasangan ganda putra Indonesia Leo/Daniel kalah dari wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam pertandingan rubber gim dengan skor 18-21, 21-9, 16-21 di perempat final Swiss Open 2021.
Sementara itu pebulutangkis tunggal putra Indonesia yakni Shesar Hiren Rhustavito kandas di tangan Viktor Axelsen dalam pertandingan straight games dengan skor akhir 17-21, 14-21, yang membuat Tanah Air tidak punya wakil lagi di semifinal.
1. Beda Nasib Indonesia dan Malaysia di Swiss Open 2021, Siapa Paling Miris?
Lalu enam wakil Malaysia yang tersisa di babak semifinal Swiss Open 2021 yaitu Tan Kian Meng/Lai Pei Jing di sektor ganda campuran, kemudian Lee Zii Jia di sektor tunggal putra.
Dilanjutkan dengan pasangan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dan Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean di sektor ganda putri, lalu ada pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di sektor ganda putra pada semifinal Swiss Open 2021.
Di sektor ganda putri, Malaysia sudah memastikan satu tiket ke babak final setelah kedua wakil mereka berlaga di semifinal, dan bisa jadi di tiga sektor lainnya pun sama.
Pertanyaannya adalah mengapa tim bulutangkis Indonesia sampai harus lagi-lagi puasa gelar di kompetisi Swiss Open 2021? Apakah karena bukan tim terbaik yang dikirimkan?