Gara-gara Indonesia, Pelatih Denmark Sebut Pola Main Ganda Putra Sangat Cepat

INDOSPORT.COM - Pelatih Denmark Jakob Hoi sebut permainan ganda putra saat ini semakin cepat sekarang ini, imbas dari gaya bermain ganda putra Indonesia?

Dilansir dari situs resmi BWF, pelatih Denmark Jakob Hoi menyatakan kalau sekarang ini gaya bermain di ganda putra Indonesia tidak hanya mengandalkan power saja, tetapi juga kecepatan.

Sebab menurutnya pelatih ganda putra Denmark Jakob Hoi permainan yang hanya mengandalkan kecepatan saja, sering kali inkonsisten dan tidak bisa konsisten.

Mungkin sewaktu-waktu bisa menimbulkan kejutan pada saat melawan pasangan yang lebih superior, tetapi kadang bisa menelan kekalahan tidak penting dari pasangan yang lebih inferior.

Jakob Hoi pun menyontohkan pasangan dari ganda putra China dan Chinese Taipei yang menurutnya sangat mengandalkan kecepatan, namun tidak begitu efektif hasilnya.

"Bagi saya mereka bermain tanpa kompromi, power-power-power. Berlari ke kok dan itu seperti melempar dadu, dan jika Anda memiliki hari yang baik Anda menang tetapi itu tidak konsisten," tutur Jakob Hoi.

"Jadi saya tidak berpikir bahwa hanya berlari ke sana-sini mengejar kok adalah caranya, tetapi jika hanya itu yang Anda lakukan, hasilnya memang bisa menimbulkan sebuah kejutan," tambahnya.

"Dimana terkadang Anda akan mengalahkan pasangan yang lebih baik. Terkadang Anda juga akan kalah dari pasangan dengan peringkat lebih rendah," lanjutnya.

Pelatih Denmark Jakob Hoi meyakini bahwa sekarang ini permainan di ganda putra lebih mengandalkan kecepatan seperti yang kerap kali diperagakan pasangan Indonesia.

Bahkan berkat revolusi permainan cepat dan mengandalkan keterampilan serta kesolidan yang saat ini sering diperagakan ganda putra Indonesia membuat permainan jadi lebih cepat.

"Sekarang, enam puluh hingga enam puluh lima persen permainan berlangsung kurang dari delapan menit di ganda putra," tukasnya.

Sebelumnya, Jakob Hoi mengatakan bahwa dirinya memang sangat menyukai gaya permainan dari ganda putra Indonesia dan berharap anak-anak asuhnya di Denmark bisa segera melakukan hal yang sama.