Soroti Pernyataan Bintang Malaysia soal Piala Thomas, Viktor Axelsen Angkat Suara
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis Viktor Axelsen meluruskan anggapan bahwa pihak Federasi Denmark belum siap menggelar Piala Thomas-Uber 2020, yang berujung tertundanya turnamen ini oleh BWF.
Baru-baru ini, Victor Axelsen muncul di Twitter untuk membalas salah satu tweet yang diunggah salah satu pengurus PBSI, Bambang Roedyanto (@RudyRoedyanto), yang me-retweet artikel di situs resmi Djarum Foundation.
Dalam artikel itu disebutkan bahwa tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, mengklaim dirinya sudah menghubungi Axelsen menyusul ditundanya Piala Thomas-Uber 2020 oleh BWF baru-baru ini.
Menurut Zii Jia, Axelsen mengabarkan bahwa sebagai tuan rumah, Denmark belum memiliki situasi yang baik terkait penangannya pandemi virus korona.
“Saya sudah menghubungi Viktor dan dia mengatakan kepada saya situasi di Denmark tidak baik,” katanya.
Axelsen yang ikut membaca artikel tersebut, namun dia mengaku apa yang dikatakan Lee Jii Zia tidak seperti fakta yang ada di negaranya saat ini.
Axelsen lantas menyatakan bahwa negaranya sudah melakukan berbagai upaya di dalam mempersiapkan turnamen Piala Thomas dan Uber sekondusif mungkin.
“Sungguh tidak benar. Saya percaya diri bahwa Federasi Denmak melakukan segala hal yang mereka bisa untuk membuat setiap orang aman dan bisa memainkan turnamen dengan baik di ini,” ujar Axelsen.
Lebih lanjut, tunggal putra peringkat empat dunia ini juga meminta agar media terkait, dalam hal ini sumber media asing yang memuat berita soal pernyataan Lee Jii Zia melakukan pengecekan dengannya.
“Mungkin media tersebut perlu mengecek (kebenarannya) dengan saya pertama kali,” lanjut dia.
BWF diketahui resmi menunda Piala Thomas-Uber 2020 dan membatalkan Denmark Masters, tapi tetap melanjutkan Denmark Open sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada pengumuman Selasa (15/9/20).
Dengan penundaan dua turnamen ini, pihak Federasi Denmark jelas mengalami kerugian, khususnya finansial. Denmark sudah mengeluarkan banyak dana untuk membayar sumber daya manusia serta menyiapkan kompetisi dengan protokol kesehatan yang baik tetapi kemudian harus ditunda untuk ketiga kalinya.