Agustus, Antara Kemerdekaan Indonesia dan Berkah Hendra Setiawan
INDOSPORT.COM - Agustus menjadi salah satu bulan dalam setahun yang memiliki tempat spesial di sanubari bangsa Indonesia. Bukan tanpa sebab memang, mengingat pada bulan tersebut Republik Indonesia merayakan hari jadinya.
Ya, tepat hari ini, 17 Agustus 2020, negara kita tercinta, Republik Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-75. Sebuah usia yang tentunya sudah tua untuk sebuah negara yang mandiri dan merdeka.
Setelah sebelumnya para pahlawan sempat merasakan dan melawan penjajahan Belanda serta Jepang, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Semenjak saat itu, banyak badai cobaan yang mulai mencoba menghancurkan Republik Indonesia sebagai sebuah negara bebas dan mandiri. Namun, dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, segala cobaan itu berhasil dihalau.
Terlepas dari puncak perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia, Agustus sendiri menjadi bulan yang spesial bagi talenta bulutangkis terbaik Tanah Air, yakni Hendra Setiawan.
Sebagai seseorang yang sudah menggeluti dunia tepok bulu sejak usia muda, kualitas Hendra Setiawan tidak perlu dipertanyakan lagi. Berbagai gelar bergengsi sudah pernah ia berikan kepada Indonesia.
Hebatnya lagi, meski saat ini sudah memasuki usia 35 tahun, Hendra Setiawan bersama pasangannya kini, Mohammad Ahsan masih bisa masuk daftar peringkat 10 besar ganda putra terbaik dunia.
Nah, entah kebetulan atau tidak, ternyata banyak gelar-gelar bergengsi yang diraih suami Sandiani Arief di bulan Agustus, yang notabene bulan kelahirannya juga. Lalu, apa saja gelar-gelar tersebut? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT sajikan pemaparannya:
1. Kejuaraan Dunia 2007
19 Agustus 2007 merupakan salah satu hari yang begitu spesial bagi seorang Hendra Setiawan. Di usianya yang masih 23 tahun, ia sudah berhasil meraih titel juara dunia usai memenangkan BWF World Championships 2007.
Berpasangan dengan Markis Kido, perjuangan Hendra Setiawan mewakili Indonesia di nomor ganda putra tidaklah mudah. Ales Murn/Miha Horvat, Tadashi Ohtsuka/Keita Masuda, Candra Wijaya/Tony Gunawan menjadi sederet lawan yang harus dihadapi Hendra/Kido.
Di partai final sendiri, Hendra/Kido berhadapan dengan wakil Korea Selatan, Jung Jae-sung/Lee Yong-dae. Pertarungan kedua pasangan itu berlangsung sangat sengit, namun pada akhirnya Hendra/Kido unggul dua set langsung dengan skor tipis 21-19 dan 21-19.
2. Olimpiade 2008
Bagi seluruh atlet di seluruh dunia, tidak ada prestasi yang lebih membanggakan ketika berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade bagi negaranya. Banggalah Hendra Setiawan karena bisa melakukan hal tersebut.
Dalam ajang Olimpiade 2008 yang berlangsung di Beijing, China, Hendra Setiawan mewakili Indonesia di nomor ganda putra bersama Markis Kido.
Beijing University of Technology Gymnasium menjadi saksi bisu kesuksesan Hendra/Kido memenangkan medali emas Olimpiade 2008 usai mengandaskan wakil tuan rumah, Fu Haifeng/Cai Yun dengan skor 12-21, 21-11, dan 21-16 pada 16 Agustus 2008 silam.
Keberhasilan Hendra/Kido itu pun begitu spesial karena sehari setelahnya, Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-63, sekaligus menandakan medali emas Olimpiade keenam yang dipersembahkan bulutangkis Tanah Air.
3. Kejuaraan Dunia 2013
Sang Saka Merah Putih pernah terbang tinggi di kota Guangzhou, China pada 11 Agustus 2013 lalu. Kejadian itu bisa terjadi berkat kerja keras Hendra Setiawan dan pasangannya di ganda putra, Mohammad Ahsan.
Berhadapan dengan legenda ganda putra Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen di partai final BWF World Championship 2013, Hendra/Ahsan harus berjuang ekstra keras untuk meraih gelar juara.
Namun, dengan semangat pantang menyerah sekaligus ingin mempersembahkan kado spesial jelang HUT RI, Hendra/Ahsan berhasil menang dengan skor 21-13 dan 23-21.