x

3 Negara yang Bikin Kejutan di Sejarah Piala Uber

Minggu, 16 Agustus 2020 20:53 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
Museum Olahraga Nasional terdapat piala Thomas dan Uber Cup.

INDOSPORT.COM – Terdapat tiga negara kejutan yang rupanya bisa mendulang prestasi di Piala Uber, bahkan ada yang sampai menjadi juara.

Pagelaran Piala Thomas dan Uber akan menghapus dahaga para pencinta bulutangkis dunia pada 3 hingga 11 Oktober mendatang. Denmark akan menjadi tuan rumah untuk pertama kali, tepatnya di Ceres Arena, Aarhus.

Telah diselenggarakan sejak puluhan tahun silam, kedua turnamen beregu paling bergengsi ini menyimpan berbagai catatan sejarah menarik. Terutama sejumlah negara yang tidak terkenal dengan prestasinya di bulutangkis, ternyata pernah tampil mengejutkan.

Baca Juga
Baca Juga

Sambil menunggu dimulainya hajatan Piala Uber 2020, berikut INDOSPORT menyajikan tiga negara yang bukan adidaya di bidang badminton tetapi tanpa diduga pernah menorehkan prestasi.

Amerika Serikat

Siapa sangka, Amerika Serikat pernah mendominasi dunia bulutangkis putri, tepatnya di awal penyelenggaraan Piala Uber.

Dalam edisi pertama pada 1957, saat itu hanya ada 11 negara yang berpartisipasi. Berlaga di Lancashire, Inggris AS keluar sebagai juara usai menundukkan Denmark di partai final dengan skor cukup telak, 6-1.

Negeri Paman Sam kemudian melanjutkan dominasinya dengan hattrick juara usai kembali menang dia dua edisi berikutnya. Di tahun 1960 dan 1963 tersebut, AS juga berlaku sebagai tuan rumah. Judy Devlin dkk mengalahkan Denmark dan Inggris di partai final kedua edisi itu.

Baca Juga
Baca Juga

Namun sayang, pasca masa turnamen ini direvisi menjadi dua tahun sekali, para pebulutangkis AS tak terdengar lagi gaungnya. Meski begitu, catatan 3 gelar Piala Uber AS menyamai torehan Indonesia yang juara pada 1975, 1994, 1996.


1. Belanda

Mia Audina, pebulutangkis Indonesia yang 'berkhianat' dengan membela Belanda

Negeri Kincir Angin memang bukan negara Eropa yang terkenal dengan bulutangkisnya. Namun sejak kedatangan pemain berdarah Indonesia, Mia Audina, untuk pertama kalinya Belanda mencapai babak semifinal, tepatnya di edisi 2002.

Namun sayang ketika itu Belanda ditahan oleh Korea Selatan hingga harus puas membawa pulang medali perunggu.

Kemudian di Piala Uber 2006, Mia Audina dkk sukses meraih medali perak untuk pertama kalinya. Di partai final, mereka takluk di tangan China dengan 3 poin tanpa balas. Sejak saat itu, Belanda masih belum beruntung hingga kini.

Thailand

Kiprah Thailand di Piala Uber 2018 ini menjadi bukti bahwa kekuatan bulutangkis dunia sudah merata. Ketika itu, Negeri Gajah Putih menjadi tuan rumah Piala Uber untuk kedua kalinya.

Baca Juga
Baca Juga

Berperan sebagai tuan rumah tak disia-siakan Thailand. Mereka untuk pertama kalinya melaju ke partai final Piala Uber, usai menaklukkan Indonesia di perempatfinal (3-2) dan China di semifinal (3-2).

Namun kejutan itu berhenti di tangan Jepang, yang menghabisi tuan rumah dengan skor 3-0 di partai pamungkas. Jepang pun menghentikan dominasi China yang sebelumnya hattrick juara dari 2012.

BelandaAmerika SerikatPiala UberThailandMia AudinaBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom