x

3 Syarat yang Mesti Dipenuhi Anthony Ginting untuk Jadi The Next Big 4 Kings

Sabtu, 11 Juli 2020 13:03 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Untuk masuk ke dalam jajaran elite The Big Four Kings generasi terbaru tunggal putra bulutangkis dunia, Anthony Ginting pun wajib memenuhi tiga syarat berikut.

INDOSPORT.COM - Untuk layak masuk ke dalam jajaran elite The Big Four Kings generasi terbaru tunggal putra bulutangkis dunia, Anthony Ginting pun wajib memenuhi syarat-syarat berikut. 

Para pencinta bulutangkis pasti pernah mendengar sebutan 'Big Four Kings' di sektor tunggal putra saat Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, Lin Dan, dan Peter Gade menguasai sektor tersebut dalam waktu yang lama.

Ya, sedikit berbeda dengan era saat ini, keempat pebulutangkis dunia di masa lalu itu secara bergantian menempati ranking satu dunia dan saling merebut banyak gelar-gelar bergengsi.

Persaingan keempatnya dalam 10 tahun mampu menghibur pencinta bulutangkis dunia. Lin Dan sendiri dianggap sebagai yang terbaik di antara keempatnya. 

Big Four Kings legendaris bulutangkis, Taufik Hidayat, Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade.
Baca Juga
Baca Juga

Di era saat ini, publik pencinta bulutangkis dunia pun mulai mencari-cari, siapa calon penerus Big Four Kings selanjutnya. Sejumlah nama pun bermunculan mulai dari Kento Momota, Chou Tien Chen, Viktor Axelsen, Shi Yuqi, sampai Anthony Ginting. 

Meski begitu, dimasukkannya nama Anthony Ginting masih menimbulkan perdebatan. Sebab, meski jadi lawan serius Kento Momota di lapangan, namun ia tak memiliki prestasi seperti pemain lain pada generasinya. Untuk itu, Anthony Ginting pun setidaknya mesti memenuhi tiga syarat ini dulu jika ingin jadi The Next Big 4 Kings.

1. Gelar Juara

Semua sepakat jika nama Kento Momota (25 tahun) dan Viktor Axelsen (26 tahun) dimasukkan ke dalam dua dari empat nama pebulutangkis tunggal top dunia saat ini. Sebabnya, kedua pemain itu memiliki gelar juara yang melimpah. 

Kento Momota pernah menjuarai China Open, Indonesia Open, All England, Denmark Open, Japan Open, World Tour Finals dan masih banyak lainnya. Begitu pula dengan Viktor Axelsen yang pernah menjuarai All England dan gelar bergengsi lainnya. 

Gelar juara seperti ini belum bisa digapai oleh Anthony Ginting. Sejauh ini ia cuma mengoleksi tiga gelar BWF World Tour, yakni dua gelar Indonesia Master dan China Open.

Bahkan, raihan prestasinya masih kalah dari Chou Tien Chen dan Shi Yuqi. Maka, jika ingin masuk ke dalam jajaran The Big Four, Ginting mesti membuktikannya dengan gelar juara. 

Untungnya, usia Ginting masih muda. Ia pun memiliki prospek cerah karena terbukti mampu bersaing di level tertinggi dengan menembus dua kali final China Open dan BWF World Tour Finals. Ginting mungkin saat ini jadi lawan paling sulit yang dihadapi Kento Momota. 

2. Tembus Ranking 1 Dunia  

Salah satu kelebihan yang dimiliki para pemegang gelar The Big Four Kings di masa silam adalah rekam jejak mereka yang pernah menempati ranking satu dunia. 

Taufik Hidayat, Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade, semuanya pernah mencicipi posisi satu dunia. Sementara bagi Anthony Ginting, langkah itu masih belum bisa disamai. 

Prestasi terbaik Ginting adalah menembus lima besar ranking dunia BWF. Sementara rival-rivalnya seperti Kento Momota dan Viktor Axelsen sudah mencicipi posisi tersebut. 

Chen Long juga pernah ada di posisi puncak pada 2014. Pesaing terdekat Ginting saat ini yakni Chou Tien Chen dan Shi Yuqi memang belum pernah ada di ranking satu dunia tetapi keduanya pernah merasakan di posisi kedua. 


1. 3. Banyak Terlibat Duel di Laga-laga Besar

Anthony Ginting di Mola TV PBSI Home Tournament.

Di masa silam, baik Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, Peter Gade, dan Lin Dan sering bertemu di laga-laga besar atau partai-partai penting. 

Meski rekor pertemuan masih jauh unggul Lin Dan, namun Taufik Hidayat pernah mengalahkan pebulutangkis terbaik China itu di final Kejuaraan Dunia dan juga Asian Games. 

Begitu pun dengan Peter Gade yang pernah memupus harapan Taufik Hidayat di final All England. Lin Dan dan Lee Chong Wei juga bergantian saling mengalahkan di final. 

Final dan semifinal menjadi partai-partai yang sering mereka jumpai di masa jaya. Dan hal ini belum dimiliki oleh Anthony Ginting, setidaknya sampai tahun ini. 

Ginting sempat tampil menjanjikan dengan menumbangkan Kento Momota di final China Open 2018 lalu. Ia juga kembali melaju ke final walau kalah dari lawan yang sama di tahun 2019. 

Potensi Ginting tampil di persaingan sengit level dunia sangat besar, namun apa yang ia raih saat ini masih belum cukup. Ginting kerap tersingkir sebelum final, bahkan bukan  di tangan Momota atau pebulutangkis tiga besar dunia. 

Ginting masih tampil inkonsisten untuk bisa menembus ranking satu dunia. Meski begitu, harapan besar tetap ada di puncak Anthony Ginting. 

Di usianya yang masih 23 tahun ia sudah membuktikan diri mampu tampil di dua kali final bulutangkis China Open dan World Tour Finals. Ajang Olimpiade dan Asian Games menjadi target besar Ginting selanjutnya untuk bisa sejajar dengan The Big Four di masa silam. . 

Lin DanAnthony Sinisuka GintingTaufik HidayatKento MomotaAnthony GintingTRIVIABulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom