Lee Yong-dae Bongkar 'Borok' Timnas Bulutangkis Korea Selatan
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis ganda putra Lee Yong-dae membongkar alasan mengapa dirinya memutuskan keluar dari Timnas Bulutangkis Korea Selatan.
Pebulutangkis Lee Yong-dae merupakan salah satu talenta terbaik yang pernah dimiliki oleh Timnas Bulutangkis Korea Selatan, karena kemahirannya bermain di dua sektor yakni ganda campuran dan putra.
Di sektor ganda campuran, Lee Yong-dae sukses meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Sedangkan di sektor ganda putra, ia meraih medali perunggu di Olimpiade London 2012.
Namun ketika Lee Yong-dae berusia 28 tahun dulu, dirinya memutuskan keluar dari Timnas Bulutangkis Korea Selatan dan menjadi pemain bulutangkis independen.
Setelah sekian lama tidak angkat suara mengenai mengapa dirinya memutuskan keluar dari Timnas Korea Selatan, eks pebulutangkis ganda putra peringkat satu dunia akhirnya angkat suara mengenai 'borok' pelatnas Korea Selatan.
"Saya telah menjadi anggota tim nasional selama 10 tahun terakhir. Saya telah berada di bawah banyak tekanan ketika berpartisipasi dalam setiap pertandingan. Saya tidak tahan lagi," katanya.
"Karena tekanan, saya tidak bisa sering bertemu keluarga, yang membuat saya memutuskan sering menutup telepon," ujar Lee Yong-dae dikutip dari media Sports Sina.
Lee Yong-dae sendiri pernah menciptakan sebuah rekor dengan Yoo Yeon-seong dengan menempati peringkat satu dunia selama 117 minggu berturut-turut sebelum akhirnya rekor tersebut dipecahkan oleh pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Bersama dengan Yoo Yeon-seong, Lee Yong-dae sukses meraih beragam gelar di turnamen Super Series dan major0major event bulutangkis lainnya.
Lee Yong-dae sendiri pernah memutuskan pensiun alias gantung raket di tahun 2018, tetapi kemudian turun gunung di tahun 2019 dan masih terus aktif bermain sampai tahun 2020 ini.
Saat ini, Lee Yong-dae memutuskan bermain bersama dengan Kim Gi-jung dan di tahun 2020 ini sukses meraih gelar Malaysia Masters setelah tahun 2019 penuh dengan struggle karena dirinya merasakan cedera pinggul yang tak kunjung sembuh.