Dihantui Cedera, Ini 3 Kekalahan di Luar Nalar Carolina Marin Sepanjang 2019
INDOSPORT.COM - Termasuk di Fuzhou China Open, tiga kekalahan tragis telah dialami pebulu tangkis juara dunia asal Spanyol, Carolina Marin, sepanjang tahun 2019.
Tidak ada yang meragukan kemampuan sosok Marin. Ia merupakan salah satu pebulu tangkis tunggal putri terbaik di dunia saat ini.
Marin telah mengoleksi banyak gelar, mulai dari emas Olimpiade 2016, tiga gelar juara dunia (2014, 2015, 2018), sampai empat gelar juara Eropa (2014, 2016, 2017, 2018).
Prestasi tiga gelar juara dunia membuat Carolina Marin menjadi tunggal putri tersukses di perhelatan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF.
Pebulu tangkis kidal berusia 26 tahun ini memegang rekor peringkat satu BWF selama 66 pekan atau sekitar satu tahun empat bulan.
Akan tetapi, Marin belakangan ini seolah mengalami fase penurunan. Cedera yang menghantuinya membuat Marin kerap mengalami kekalahan tragis dengan skor mencolok.
Berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkan tiga kekalahan dengan skor di luar nalar Carolina Marin sepanjang tahun 2019.
Indonesia Masters
Carolina Marin sukses menembus final Indonesia Masters 2019 yang berlangsung akhir bulan Januari. Ia selangkah lagi meraih juara andai bisa mangalahkan Saina Nehwal dari India.
Akan tetapi, Marin terpaksa mengakhiri pertandingan dengan tangisan yang mendalam akibat cedera yang didapat di awal set pertama.
Sejatinya, Marin sempat unggul jauh 10-4. Namun, apa daya cedera hebat menghentikan perjuangannya hingga terduduk lesu dan meneteskan air mata.
Dalam wawancara bersama BadmintonwoldTV, ia mengaku bukan hasil pertandingan yang membuatnya menangis, melainkan cedera seriusnya.
"Dengan berat hati, saya harus mundur dan saat itu saya tak kuat lagi menahan isak tangis. Saya pikir ini hanya cedera biasa, ternyata cukup serius dan membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama," ungkap Marin.
French Open
Carolina Marin kembali mencari performa terbaik setelah pulih dari cedera. Gelar juara China Open 2019 membuat kepercayaan dirinya naik lagi.
Namun, gelar kedua pada tahun 2019 terpaksa lepas bahkan secara menyakitkan. Ia takluk di final French Open dari pebulu tangkis 17 tahun asal Korea Selatan, An Se-young.
Lewat pertandingan selama 69 menit, Marin dibuat menyerah lewat pertandingan tiga set, 16-21, 21-18, dan 21-5. Skor set ketiga tentu menjadi kekalahan yang mencolok bagi Marin.
Namun, Marin mengaku puas dengan penampilannya di French Open meski kalah dari An Se-young. Ia terus mengalami perkembangan dan mengalahkan tiga unggulan.
“Ini masih menjadi sebuah pekan yang bagus bagi saya. Saya bisa mengalahkan tiga pemain top, yaitu (Nozomi) Okuhara, Ratchanok (Intanon), dan Tai (Tzu-ying),” ungkap Marin.
“Saya sekarang akan menganalisis apa yang terjadi (di final) dan terus memperbaiki permainan saya sendiri,” tambahnya.
Fuzhou China Open
Di babak pertama Fuzhou China Open 2019, Carolina Marin langsung bertemu Tai Tzu-ying yang merupakan unggulan pertama.
Marin harus bekerja keras sejak set pertama. Pebulu tangkis asal Spanyol itu tertinggal 6-11 dan harus merelakan gim pertama dengan skor 16-21.
Situasi semakin sulit bagi Marin di set berikutnya. Ia bahkan kehilangan tujuh poin beruntun dari tunggal putri asal Chinese Taipei itu hingga akhirnya menyerah 1-13.