Profil Prannoy HS, Penghancur Lin Dan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019
INDOSPORT.COM - Tunggal putra India, Prannoy HS, sukses menyingkirkan mantan pebulutangkis terbaik dunia asal China, Lin Dan, pada babak kedua Kejuaraan Dunia BWF 2019, Selasa (20/08/19).
Pemain bernama lengkap Prannoy Haseena Sunil Kumar itu harus melewati pertarungan rubber game selama 62 menit sebelum menaklukkan Lin Dan.
Prannoy unggul terlebih dahulu di set pertama. Ia memimpin 10-3 dan merebut interval hingga akhirnya menang dengan skor 21-11.
Lin Dan bangkit di set berikutnya. Sempat tertinggal 2-5, Lin Dan mengambil interval 11-8 dan melesat dengan kemenangan 21-13.
Di set penentuan, Lin Dan seolah kehilangan sentuhan. Prannoy menyudahi pertandingan dengan skor telak 21-7 dan memaksa Lin Dan angkat koper dari Basel, Swiss.
Lin Dan gagal mewujudkan mimpi sebagai peraih gelar juara terbanyak Kejuaraan Dunia BWF. Catatan 5 gelarnya masih sama dengan Zhao Yunlei dan Park Joo-bong.
Prannoy adalah biang kerok di balik catatan hitam Lin Dan di Kejuaraan Dunia BWF. Lin Dan sebelumnya tidak pernah kalah sebelum babak 16 besar.
Pada babak selanjutnya, Prannoy berpeluang berjumpa juara Kejuaraan Dunia BWF 2018 dan sekaligus tunggal putra nomor 1 dunia asal Jepang, Kento Momota.
Siapa sebenarnya sosok Prannoy HS yang menumbangkan Lin Dan di Kejuaraan Dunia BWF 2019? Berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkan profilnya untuk Anda.
1. Profil Prannoy HS
Perjuangan Karier
Prannoy HS yang lahir 17 Juli 1992 merupakan putra dari Sunil Kumar, juara All India Air Force Badminton. Ayahnya merupakan inspirasi terbesar Prannoy dalam menjalani karier bulu tangkis sejak muda.
Prannoy mulai bermain bulu tangkis sejak umur 10 tahun. Tidak mudah bagi Prannoy untuk mendapatkan pelatih profesional sejak muda.
Bakatnya tercium oleh Pullela Gopichand. Prannoy dilatih oleh Gopichand mulai dari pemulihan cedera hingga bisa sampai mentas di ajang nasional bahkan internasional.
Rentetan Prestasi
Setelah penampilan mengesankan di pentas nasional, Prannoy mulai melebarkan sayap di ajang internasional pada tahun 2010.
Nama Prannoy mulai mencuat saat merebut perak di Summer Youth Olympics. Ia kembali meraih perak di ajang Bahrain International Challenge 2011.
Setelah itu, Prannoy sempat mengalami cedera yang mengganggu kariernya. Akan tetapi, Gopichand kembali hadir sebagai sosok penyelamat.
Prannoy kembali lagi pada tahun 2013 dan langsung menembus final Tata Open International Challenge. Sayangnya, ia belum kembali ke puncak penampilannya dan kalah dari Sourabh Verma.
Pada tahun 2014, Prannoy mulai mengikuti banyak kejuaraan Grand Prix. Ia sempat masuk final Vietnam Open Grand Prix namun kalah dari unggulan pertama asal Indonesia, Dionysius Hayom Rumbaka.
Prannoy kembali bermasalah dengan cedera. Namun demikian, ia kembali bangkit dan mampu menembus semifinal India Open Grand Prix 2015 yang salah satu aksi terhebatnya dengan mengalahkan pebulu tangkis nomor 2 dunia, Jan O Jorgensen.
Cetak Sejarah
Prannoy HS mencetak sejarah sebagai pebulu tangkis India pertama yang sukses meraih juara Yonex US Open pada tahun 2017.
Gelar tersebut juga menandai trofi ketiga Prannoy di level Grand Prix Gold setelah sebelumnya meraih juara di Indonesian Masters 2014 dan Swiss Open 2016. Pada tahun 2017 pula, Prannoy sukses mengalahkan idolanya, Chen Long, di Indonesia Open.
Prannoy meraih peringkat terbaiknya di BWF pada periode April sampai Juni 2018 dengan menempati urutan 8. Ia kini berada di ranking 22 World Tour.