Japan Open 2019: Penantian 11 Tahun untuk Pecahkan Rekor Sony Dwi Kuncoro
INDOSPORT.COM - Turnamen Japan Open 2019 akan kembali digelar 23-28 Juli 2019 mendatang di Musashino Forest Sports Plaza, Chofu, Tokyo, Jepang.
Turnamen Super 750 BWF World Tour ini bakal diikuti oleh berbagai pebulu tangkis top dunia yang berasal dari negara-negara kuat seperti Indonesia, China, Jepang, Korea Selatan, Thailand dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, Indonesia pun juga memastikan diri bakal menurunkan skuat terbaik di turnamen Japan Open 2019 nanti. Nama-nama pebulu tangkis top seperti Jonatan Christie, Anthony Ginting, hingga Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dipastikan bakal terlibat dalam turnamen ini.
Tetapi, ada satu tugas penting dan genting yang menanti sektor tunggal putra, yakni memecahkan rekor Sony Dwi Kuncoro 11 tahun silam. Seperti diketahui, tunggal putra Indonesia terakhir kali berhasil naik podium di Negeri Sakura pada tahun 2008.
Usai kemenangan Sony 11 tahun silam, tak ada lagi tunggal putra Indonesia yang berhasil kembali naik podium setelahnya.
Dalam rentang waktu dari 2008-2018, sektor tunggal putra dikuasai oleh mantan pebulu tangkis asal Malaysia, Lee Chong Wei, pebulu tangkis nomor 1 dunia, Kento Momota, Bao Chunlai, Chen Long, Lin Dan dan Viktor Axelsen.
Misi berat pun diusung Jonatan Christie dan kolega untuk memecahkan rekor seniornya di turnamen Japan Open 2019.
Meskipun Jonatan Christie berhasil meraih gelar juara dalam dua turnamen berturut-turut yakni New Zealand Open 2019 dan Australia Open 2019, namun bukan berarti jalannya akan mulus di turnamen Super 750 ini.
Apalagi di turnamen ini, nama-nama seperti Kento Momota, Chen Long dan lain sebagainya dipastikan turut serta. Pastinya akan menjadi jalan yang cukup terjal bagi tunggal putra Indonesia untuk bisa meraih podium di negeri sendiri.
Tetapi juga tak menutup kemungkinan, Jonatan dan kolega bisa mengulang memori emas seperti apa yang pernah mereka lakukandi turnamen ASEAN Games 2018, kala mereka berhasil mengalahkan pebulu tangkis unggulan teratas dunia.