Mengintip Perjalanan Anthony Ginting Hingga Lolos ke BWF World Tour 2018
INDOSPORT.COM - Kompetisi paling bergengsi di dunia bulutangkis, BWF World Tour Finals 2018, akan segera berlangsung pada Rabu (12/12/18) mendatang. Nantinya, turnamen ini akan berakhir pada Minggu (16/12/18).
BWF World Tour Finals 2018 hanya memberikan slot delapan di setiap kategorinya, baik dalam tunggal maupun ganda. Oleh karena itu, pebulutangkis harus memiliki syarat tersendiri untuk bisa bermain di kompetisi akhir tahun ini.
Pebulutangkis di setiap nomor pun harus mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya agar bisa tampil di BWF World Tour Finals 2018. Poin-poin yang didapatkan pebulutnagkis itu diakumulasikan dengan angka yang didapatkannya di ranking BWF.
Anthonya Ginting pun berhasil menjadi salah satu pebulutangkis Indonesia yang memenuhi kriteria tersebut. Ia pun mendapatkan kesempatan bermain di nomor tunggal putra bersama Tommy Sugiarto.
Kali ini INDOSPORT mencoba untuk merangkum perjalanan singkat Anthony Ginting sehingga mampu lolos ke BWF World Tour Finals 2018.
1. Gelar Juara
Anthony Ginting berhasil menorehkan prestasi saat bertanding pada tahun 2018 ini. Pebulutangkis berusia 22 tahun itu mampu memberikan dua gelar sebelum bertanding di BWF World Tour Finals 2018.
Dua gelar tersebut ia raih saat bertanding di Indonesia Masters Super 500 pada awal tahun 2018 ini. Pada ajang tersebut, Anthony Ginting sukses mengalahkan wakil Jepang, Kazumasa Sakai di partai puncak dengan skor 21-13, dan 21-12.
Pebulutangkis yang lahir di Cimahi tersebut juga berhasil menorehkan hasil sempurna saat bertanding di China Open Super 1000 pada September lalu. Sayangnya, ini menjadi gelar terakhirnya sebelum bertanding BWF World Tour Finals 2018.
Anthony Ginting sendiri berhasil menumbangkan unggulan Jepang, Kento Momota di partai final China Open Super 1000. Kemenangan itu diraih dengan susah payah, karena Anthony Ginting hanya menang tipis 23-21 dan 21-19.
2. Gugur di Asian Games 2018
Nama Anthony Ginting pun sempat ada dalam doa masyarakat Indonesia saat bertanding di semifinal Asian Games 2018 lalu. Kala itu, Anthony Ginting harus berhadapan dengan wakil Chinesse Taipei, Cho Tien-chen.
Anthony Ginting sendiri tampil sebagai pahlawan Indonesia. Karena dirinya menunjukkan sikap pantang menyerah meski diterpa masalah cedera, yang membuatnya sulit menekukkan kakinya.
Cedera tersebut terjadi di detik-detik terakhir set ketiga. Meski rasa sakit mendera, Anthony Ginting sempat memaksakan kondisi dan terus melanjutkan pertandingan meski dengan kaki yang pincang.
Hingga akhirnya Anthony Ginting pun menyerah dan gagal menyusul Jonatan Christie yang lebih dulu mengamankan tempat di partai final Asian Games 2018. Karena ia harus takluk dengan skor 21-16, 21-23, dan 17-21.
3. Belum Konsisten
Anthony Ginting terbilang belum menampilkan permainan yang konsisten pada tahun 2018 ini. Terbukti, dirinya empat kali gugur di babak awal. Itu terjadi pada ajang All England Super 1000, Malaysia Open Super 750, Denmark Open Super 750, dan French Open Super 750.
Peringkat 7 BWF tersebut nyatanya kerap kali tersingkir di babak perempatfinal. Terhitung, dirinya dibuat tak berdaya di babak tersebut sebanyak lima kali.
Kegagalan itu terjadi saat Anthony Ginting bermain di Malaysia Masters Super 500, German Open Super 750, Jepang Open Super 750, Korea Open Super 750, dan Fuzhou China Open Super 750.
Catatan tersebut nampaknya cukup menjelaskan jika pemainan Anthony Ginting belum konsisten sepanjang tahun 2018 ini. Namun, bukan tidak mungkin jika dirinya bisa tampil fantastis pada BWF World Tour Finals 2018 nanti.
Terus Ikuti Berita Olahraga BWF World Tour Finals 2018 Lainnya di INDOSPORT.