Jajaran Pemain Top yang Batal Ikut Piala Thomas dan Uber 2018
Piala Thomas dan Uber akan segera bergulir, tepatnya pada 20 hingga 27 Mei mendatang di IMPACT Arena, Bangkok, Thailand. Indonesia menargetkan untuk membawa pulang gelar Thomas Cup, sementara tim putri ditargetkan untuk mencapai babak semifinal.
Persaingan tentu tak akan mudah karena kekuatan bulutangkis dunia mulai merata. Namun Indonesia bisa berharap meraih keuntungan dari mundurnya beberapa pemain top dunia.
1. Dua Negara Batal Tampil
Sementara itu, dua negara Eropa justru batal tampil di Piala Thomas dan Uber edisi kali ini. Inggris menolak undangan turnamen dan mengundurkan diri. Akhirnya slot negara asal Chris Adcock/Gabby Adcock itu pun digantikan oleh Prancis.
Sementara Spanyol juga mundur karena mempertimbangkan banyak pemainnya yang terkena cedera. Ini artinya, para penikmat bulutangkis tak bisa menonton aksi peraih medali emas Olimpiade 2016, Carolina Marin.
2. Denmark
Juara bertahan Piala Thomas, Denmark, kehilangan beberapa pemainnya. Pertama, tim Thomas mereka harus tampil tanpa pemain ganda terbaiknya, Carsten Mogensen. Pasangan Mathias Boe tersebut masih harus menjalani perawatan karena penyakit aneurisma otak yang dideritanya dua tahun silam.
Dari skuat Ubernya, ganda putri senior Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl juga mengundurkan diri karena alasan kesehatan keluarga. Sementara penggantinya, Alexandra Boje, juga akhirnya dicoret dari skuat karena radang usus buntu. Akhirnya tim Uber Denmark hanya diisi delapan pemain.
3. India
Sederet pemain India pun memutuskan absen dari Piala Thomas dan Uber kali ini. Di antaranya adalah mantan tunggal putra nomor satu dunia, Srikanth Kidambi. Pemenang Indonesia Open 2017 ini memilih untuk mempersiapkan diri untuk Asian Games dan Kejuaraan Dunia.
Begitu pula dengan peraih medali perak Olimpiade 2016, PV Sindhu yang juga absen. Sindhu masih harus beristirahat karena cedera. Absennya para pemain senior ini justru menjadi kesempatan emas bagi para pemain muda India.
"Kami memutuskan untuk memberi kesempatan pada bakat muda bersama para pemain berpengalaman kami, sehingga mereka tak hanya dapat sorotan yang berharga, tapi juga berkesempatan untuk bermain dengan para pemain top," tutur Presiden Asosiasi Bulutangkis India (BAI), Himanta Biswa Sarma, dikutip dari Hindustan Times.