Meski Mendapat Sponsor, Menpora Minta Nama Istora Tetap Dicantumkan
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta nama Istora tetap tercantum dalam rencana pengelolaan komplek Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta yang bekerja sama dengan pihak ketiga.
Sebelumnya, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK-GBK) Senayan, Jakarta, mengakui akan tetap mempertimbangkan penggantian nama arena menyusul klaim penggantian Stadion Istora menjadi Blibli Arena oleh sponsor kejuaraan bulu tangkis Indonesia Open 2018.
- Hasil Lengkap Wakil Indonesia Hari ke-3 Australia Open 2018
- Piala Thomas & Uber Bertepatan Ramadan, Para Pebulutangkis Puasa atau Tidak?
- Aksi Konyol Kevin Sanjaya di Sesi Foto Jersey Tim Thomas Indonesia 2018
- 5 Faktor yang Bisa Buat Indonesia Menang Piala Thomas 2018
- Ada 'Perang Saudara', Ini Jadwal Wakil Indonesia di Babak Kedua Australian Open 2018 Hari Ini
1. Pernyataan Menpora
"Ya harus ada Istora-nya lah. Istora itu adalah warisan. Seperti di Palembang, nama arena tetap ada nama Jakabaring," kata Menpora Imam Nahrawi, Jumat (11/05/18).
Namun, Menpora mengaku pengubahan nama arena olahraga di Komplek GBK menjadi wewenang Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK-GBK) yang merupakan lembaga di bawah Sekretariat Negara dan bukan pada Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Silakan dikelola dengan profesional. Itu adalah warisan yang patut dijaga dan dikelola, apalagi ada nama Bung Karno di sana," kata Menpora.
2. Arena Pengembangan Prestasi
Menpora menekankan pemanfaatan komplek GBK sebagai arena pengembangan prestasi olahraga, terutama setelah penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Sebagaimana pesan Presiden, GBK harus dimanfaatkan untuk melahirkan prestasi-prestasi baru. Tapi, Pemerintah selalu mendukung upaya PPK-GBK untuk merawat, memanfaatkan, mengelola komplek olahraga yang lebih profesional, aman, dan nyaman," kata Menpora.
3. Terbuka untuk Sponsor
"Kami selalu terbuka untuk penamaan arena di GBK. Tentu kami mencari mitra untuk penamaan arena itu. Sampai sekarang, kami belum memutuskan apapun dan kami mempertimbangkan penamaan yang lebih dapat diterima publik," kata Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPK-GBK Gatot Tetuko.
Gatot mengakui sejumlah arena di komplek GBK mampu menarik minat sponsor untuk turut mempunyai hak penamaan arena dan tidak hanya pada Stadion Istora.
"Penamaan arena itu adalah hal yang lumrah baik di dalam maupun luar negeri. Mungkin tidak biasa karena GBK adalah aset negara dan kita sudah menjelang Asian Games," kata Gatot.