x

Skuat Indonesia Saat Juara Piala Thomas 2002, Begini Nasibnya Sekarang

Kamis, 12 April 2018 18:05 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala

Piala Thomas 2018 akan digelar pada 20 Mei 2018 mendatang di Bangkok, Thailand. Tim Thomas Indonesia menjadi favorit juara pada gelaran ke-30 nanti. 

Meski difavoritkan juara di beberapa edisi sebelumnya, Tim Thomas Indonesia masih tak mampu membawa pulang Piala Thomas ke Tanah Air. Bahkan, terakhir kali Indonesia membawa pulang Piala Thomas pada tahun 2002 lalu. 

Saat itu, Tim Thomas Indonesia diperkuat oleh Marleve Mainaky, Taufik Hidayat, Hendrawan, Budi Santoso, dan Rony Agustinus di sektor tunggal. Sedangkan di sektor ganda, hanya ada lima orang yaitu Candra Wijaya, sigit Budiarto, Halim Haryanto, Tri Kusharyanto, dan Bambang Suprianto. 

Baca Juga

Kala itu, Indonesia berhasil merengkuh trofi Piala Thomas ke-13 dengan mengalahkan Malaysia 3-2 di partai final. 

Kini, sudah 16 tahun berlalu sejak terakhir kali Indonesia merengkuh trofi Piala Thomas. Dan bagaimanakah nasih dari para pahlawan bangsa tersebut di tahun 2018 ini?

Berikut ini INDOSPORT merangkumnya. 


1. Tunggal Putra Part 1

Legenda pebulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat.

1. Marleve Mainaky

Setelah tak lagi berkiprah sebagai pemain bulutangkis, Marleve Mainaky memilih karier sebagai pelatih. Marleve yang merupakan peraih medali perak Asian Games 2002 menjadi pelatih tunggal putra di Pelatnas PBSI. 

2. Taufik Hidayat

Setelah membantu Indonesia meraih Piala Thomas 2002, karier Taufik Hidayat terus meroket. Taufik menjuarai Olimpiade 2004, kejuaraan Dunia 2005, emas SEA Games 2007, dan gelar lainnya. 

Setelah pensiun sebagai pebulutangkis, Taufik kini lebih fokus di dunia bisnis. Tepatnya ia mengelola Taufik Hidayat Arena yagn dibangun pada tahun 2012 lalu. 

Taufik Hidayat juga kini terjun ke dunia politik. Taufik menjadi kader salah satu partai peserta pemilu 2019. 

3. Hendrawan

Setelah pensiun sebagai pebulutangkis, mantan juara dunia tahun 2001 ini menekuni karier sebagai pelatih. Sempat melatih untuk Pelatnas PBSI, Cipayung pada sejak pensiun. 

Kini Hendrawan masih melanjutkan karier sebagai pelatih, namun bukan di Indonesia. Hendrawan menjadi pelatih di negara tetangga, Malaysia. 

Hendrawan menjadi salah satu aktor di balik gemilangnya penampilan Lee Chong Wei di berbagai kejuaraan. 


2. Tunggal Putra Part 2

Budi Santoso

4. Budi Santoso

Hampir sama dengan pemain lain yang sudah pensiun, Budi Santoso juga terjun sebagai pelatih. Sejak tahun 2013 Budi Santoso bertugas di Pelatnas Cipayung. 

5. Rony Agustinus

Rony Agustinus juga memutuskan untuk menjadi pelatih setelah pensiun. Rony adalah pelatih Tunggal Putri Malaysia yang sukses mengantarkan nama Goh Jin Wei dan Li Yingying menciptakan All Malaysian Final di World Junior Championship 2015.

Saat ini Rony diharapkan mampu membawa Tunggal Putri Malaysia berprestasi untuk menyaingi China di berbagai kompetisi bulutangkis. 


3. Ganda Putra

Candra Wijaya/Sigit Budiarto.

1. Candra Wijaya

Peraih medali emas olimpiade Sydney 2000 ini pada akhir tahun 2017 lalu mengikuti jejak Taufik Hidayat. Candra membuka sebuah tempat untuk bermain bulutangkis. 

Tempat itu diberi nama Candra Wijaya International Badminton Center. 

2. Sigit Budiarto

Sigit Budiarto, selain berprestasi sebagai pemain, juga berprestasi sebagai pelatih. Sigit dikenal sebagai pencetak generasi penerus bulutangkis Indonesia di sektor tunggal putra. 

Salah satu anak asuhnya adalah Kevin Sanjaya. Bahkan, banyak orang beranggapan permainan Kevin Sanjaya mirip seperti Sigit Budiarto. 

3. Halim Haryanto

Setelah pensiun sebagai pebulutangkis, Halim Haryanto juga menjadi pelatih. Bedanya, Halim Haryanto memilih untuk melatih di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. 

4. Tri Kusharjanto

Tri Kusharjanto kini masih bermain di turnamen kategori U-40. Ia juga memiliki anak bernama Rehan Naufal Kusharjanto yang mengikuti jejaknya sebagai pebulutangkis. 

5. Bambang Suprianto

Bambang Suprianto juga menekuni karier sebagai pelatih usai pensiun. Ia merupakan pelatih kepala tunggal putri PP PBSI di Pelatnas Cipayung. Ia memiliki tugas berat untuk mencetak generasi tunggal putri yang berprestasi. 

Piala ThomasTaufik HidayatCandra WijayaSigit BudiartoCandra Wijaya/Sigit BudiartoHalim HaryantoHendrawan

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom