PBSI Bidik 8 Turnamen Tahun Ini, Asian Games Realistis Dua Emas
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memprioritaskan delapan turnamen pada musim kompetisi 2018 dengan Asian Games di Indonesia sebagai salah satu target utama.
Sebagai tuan rumah, Indonesia membidik dua emas atau menyamai capaian Merah-Putih di Asian Games Incheon, Korea Selatan pada empat tahun lalu.
"Kami paham akan tugas yang diberikan kepada tim bulutangkis. Kami punya tanggung jawab. Kami pun ingin memberikan sumbangsih medali. Empat tahun yang lalu kami dapat dua medali emas, tahun ini setidaknya sama, kalau bisa lebih banyak lagi," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.
Sebelum Asian Games, di awal musim 2018 pada Februari, PBSI membidik target di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2018 yang akan menjadi ajang kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2018.
Setelah itu, federasi menargetkan prestasi di kejuaraan bergengsi paling tua di dunia yaitu All England pada bulan Maret, di mana Indonesia memiliki catatan positif di ajang tersebut seperti pada tahun 2017, Indonesia memiliki gelar lewat Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Pada bulan Mei nanti, ada kejuaraan beregu putra dan putri yang memperebutkan Piala Thomas dan Piala Uber di Bangkok, Thailand.
"Harapan kami di 2018, bukan cuma konsisten, tapi kami mau meningkatkan lagi. Pembinaan juga lebih baik, regenerasi lebih baik, salah satunya dengan menetapkan sistem rekrutmen pelatnas dengan SK, pemantauan dan magang," kata Susy.
Setelah Piala Thomas dan Uber, Kejuaraan Dunia pada bulan Juli di Nanjing, China, menjadi daftar target utama selanjutnya dengan mengharapkan satu gelar yang diraih Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir pada tahun 2017 lalu dapat terulang lagi pada 2018 ini.
Adapun tiga prioritas selanjutnya datang dari level junior. PBSI akan fokus pada tiga turnamen junior yaitu Kejuaraan Asia Junior, Kejuaraan Dunia Junior dan Olimpiade Remaja.
"Saya tidak mau atlet-atlet dalam zona nyaman, tujuan akhir mereka bukan masuk pelatnas, tapi masih ada lagi tugas lain. Tetapi kalau dipantau, mereka akan lebih mawas diri dan lebih bersaing, kalau ada kesempatan kenapa tidak digunakan lebih baik," kata Susy lagi.