Ginting dan Gregoria Jadi Tulang Punggung Selamatkan Muka PBSI di Asian Games

Kamis, 5 Oktober 2023 14:13 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska dibebani tugas berat menjadi tulang punggung untuk selamatkan muka PBSI di cabor bulutangkis Asian Games 2022. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska dibebani tugas berat menjadi tulang punggung untuk selamatkan muka PBSI di cabor bulutangkis Asian Games 2022. (Foto: PBSI)

INDOSPORT.COM - Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska dibebani tugas berat menjadi tulang punggung untuk selamatkan muka PBSI di cabor bulutangkis Asian Games 2022.

Harapan ini digaungkan para penggemar bulutangkis (Badminton Lovers) setelah ganda putra ranking 1 dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di babak perempat final.

Tersingkirnya Fajar/Rian dipastikan setelah mereka ditaklukkan pasangan Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi-lin dua set langsung, 19-21, 18-21, Kamis (05/10/23).

Hasil ini sekaligus memupuskan asa Faja Alfian/Muhammad Rian Ardianto memperbaiki medali perak yang mereka raih pada edisi Jakarta-Palembang pada 2018 silam.

Selain itu, rekor ganda putra Indonesia yang selalu mengamankan medali emas dalam tiga edisi Asian Games sejak 2010 terputus pada edisi Hangzhou.

Target 3 medali emas yang dicanangkan PBSI di Asian Games 2022 pun akhirnya gagal tercapai atau bisa dibilang saat ini Indonesia ‘hanya’ bisa mengamankan medali saja entah apa warnanya.

Ya. Dengan kekalahan Fajar/Rian ini, bulutangkis Indonesia hanya bisa menaruh harapan besar pada dua wakil tersisa yang masih bertahan di perempat final.

Mereka adalah tunggal putra no. 2 dunia Anthony Sinisuka Ginting yang akan menghadapi Li Shifeng dan tunggal putri no. 7 dunia Gregoria Mariska Tunjung yang akan melawan Aya Ohori.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Badminton Lovers lantas berharap Ginting dan Gregoria bisa tampil maksimal di dalam mengamankan medali, syukur-syukur mencapai final dan memenangkan dua medali emas.

“Pleaseee, minimal ngamanin medali dulu, aamiin,” tulis akun @badmin**** lewat kolom komentar akun PBSI.

“Apa boleh se nol gelar itu?!?... "Kami PBSI tidak berpangku tangan untuk terus berprestasi nyenyenye....." kata We Are PBSI si federasi paling evaluasi,” tulis akun @mavr****

“Kalau badminton ga sumbang medali minimal 1 emas di Asean Games, tolong jajarang teras PBSI mundur semua dr pengurus. MOHON BUDAYAKAN malu... Badminton ini olahraga kebanggaan, bisa kalah dengan panjat tebing, kan malu... Mohon diganti dulu ketua harian PBS* yang pengusaha dunia malam” akun @rully_maz**** menimpali.

“Ya nggak ada harapan nek gini, yg biasanya cabor suka nyumbang emas dari beregu smpe perorangan keok semua harapan tinggal Ginting sama Grego, ya semoga mereka diberikan Tuhan mental yang kuat, mental yang kuat menerima rujakan netizen kalo kalah atau mental yang kuat buat jadi pemenang,” tulis akun @nample****

“Hampir bisa dipastikan Indonesia cabang badminton 0 emas. Harapan tinggal Grego, tapi untuk bisa emas rasanya sulit karena ada An Se-young, tapi tetap berdoa semoga Grego bisa menyumbang emas,” akun @mila.zuh***** berkomentar.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom