In-depth

3 Pebulutangkis Putri Indonesia Bertangan Kidal, Semuanya 'Hilang' Misterius

Selasa, 8 Agustus 2023 20:50 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© badmintonindonesia.org
Tiga atlet bulutangkis putri Indonesia ini bertangan kidal dan semuanya jarang tersorot, dari Maziyyah Nadhir, Isra Faradilla, dan Mychelle Crystine Bandaso. Copyright: © badmintonindonesia.org
Tiga atlet bulutangkis putri Indonesia ini bertangan kidal dan semuanya jarang tersorot, dari Maziyyah Nadhir, Isra Faradilla, dan Mychelle Crystine Bandaso.

INDOSPORT.COM – Tiga atlet bulutangkis putri Indonesia ini bertangan kidal dan semuanya jarang tersorot, dari Maziyyah Nadhir, Isra Faradilla, dan Mychelle Crystine Bandaso.

Dunia bulutangkis memang tidak memiliki aturan khusus mengenai tangan mana yang boleh digunakan ketika bertanding.

Meskipun mungkin jika mau mengira-ngira, atlet bulutangkis di dunia lebih banyak yang menggunakan tangan kanan ketika bertanding.

Karena mungkin tidak banyak presentasenya, SOICAUMIENBAC.cc akan mencoba mengulas deretan atlet bulutangkis yang bertanding dengan menggunakan tangan kiri atau yang biasa disebut kidal.

Deretan atlet bulutangkis itu akan difokuskan untuk atlet putri Indonesia yang kini sudah jarang tersorot kabarnya. Mereka adalah Maziyyah Nadhir, Isra Faradilla, dan Mychelle Crystine Bandaso.

1. Maziyyah Nadhir

Deretan atlet bulutangkis putri Indonesia yang bertangan kidal pertama adalah Maziyyah Nadhir. Dia adalah atlet tunggal putri asal SGS PLN Bandung.

Bertangan kidal dengan beragam keterampilannya, Maziyyah Nadhir bergabung dengan PBSI untuk memperkuat sektor tunggal putri.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Dia diharapkan bisa menjadi penerus kejayaan sektor tunggal putri yang kala itu memang sedang dalam fase untuk bersaing di papan atas ranking BWF.

Sayangnya, prestasi Maziyyah Nadhir di PBSI tidak begitu mencolok. Dalam beberapa turnamen pada musim 2012-2013, pencapaian terbaiknya adalah semifinal Indonesia International Challenge 2013.

Prestasi terakhir atlet yang lebih akrab disapa Ajeng itu, yakni pada kejuaraan nasional 2013 yang berlangsung di Bali pada bulan November silam.

Macetnya prestasi Maziyyah Nadhir itu membuat dia terdegradasi dari pelatnas PBSI pada musim 2013 dan kembali ke klubnya.

Setelah kembali ke klubnya, Maziyyah Nadhir tercatat terus comeback ke berbagai turnamen bulutangkis dengan bermain rangkap sebagai pemain tunggal dan ganda campuran.

Dia sempat mencapai perempat final Dutch International 2015 di nomor tunggal dan ganda campuran dengan Ary Trisnanto yang membela Jerman.

Singkat cerita, usai penampilannya di Yonex/K & D Graphics International Challenge 2016 bersama pebulutangkis Amerika Serikat, Sheng Lyu, Maziyyah Nadhir jarang tersorot.

Maziyyah Nadhir disinyalir memutuskan gantung raket setelah itu, dan kini memiliki kehidupan yang jarang tercium publik.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom