INDOSPORT.COM – Di balik manisnya gelar sebagai raja bulutangkis dengan gelar terkomplet di dunia, Lin Dan rupanya punya rekor buruk di Indonesia Open sampai gantung raket.
Mantan penguasa puncak tunggal putra di ranking BWF asal China, Lin Dan, belum lama ini dianugerahi Hall of Fame di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, pada Jumat (26/5/23).
Tak sembarang atlet bulutangkis bisa masuk Hall of Fame. Penghargaan diberikan kepada insan bulutangkis yang dianggap memiliki prestasi dan jasa besar terhadap perkembangan olahraga itu.
Semasa kariernya sebelum pensiun pada Sabtu (4/7/20), Lin Dan dibandingkan atlet lain saat itu memang terbilang yang paling konsisten dan komplet secara pencapaian gelar.
Lin Dan pernah meraih dua medali emas Olimpiade, lima kali juara dunia, enam kali juara All England, dan sederet gelar di ajang BWF World Tour.
Namun tahukah jika di balik perkasanya Lin Dan dengan sederet penghargaan yang pernah diraih, Lin Dan memiliki satu kutukan yang tidak bisa dipatahkan bahkan hingga di pengujung kariernya.
Tak lain lantaran eks pebulutangkis top di ranking BWF itu tidak pernah bisa merasakan manisnya menjuarai ajang bergengsi Indonesia Open.
Indonesia Open seolah menjadi turnamen dengan catatan gelap bagi Lin Dan yang tidak pernah merasakan capaian baik di sana.
Dilansir dari laman BWF, selama 10 kali bertanding di Indonesia Open, capaian terbesar Lin Dan hanyalah mencapai babak semifinal pada edisi 2004.
Saat di Indonesia Open 2004, misi Lin Dan melaju ke babak final harus pupus dari rival abadinya sekaligus jagoan tuan rumah, Taufik Hidayat. Lin Dan kalah 15-5, 5-15, 11-15.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom