Flashback Kisah Olimpiade Vita Marissa dan Liliyana Natsir: Petaka Cedera

Kamis, 24 Juni 2021 03:02 WIB
Penulis: Martini | Editor: Subhan Wirawan
© PB Djarum.
Legenda bulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir. Copyright: © PB Djarum.
Legenda bulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir.

INDOSPORT.COM - Jelang Olimpiade Tokyo 2020, dua mantan pebulutangkis nasional, Vita Marissa dan Liliyana Natsir flashback perjuangan mereka saat aktif bermain.

Vita Marissa mengaku jika Olimpiade Athena 2004 adalah pengalaman yang tak pernah ia lupakan. Kala itu, ia harus berjibaku dengan kondisi cedera bahu yang cukup parah.

"Tahun 2004 Olimpiade di Athena, satu bulan sebelumnya kan saya divonis tangan sudah retak. Itu masa terberat, karena dikasih gambaran seharusnya kita dapat medali," curhat Vita Marissa pada Liliyana Natsir.

Hal yang lebih disesalkan, Vita Marissa dan Nova Widianto yang berjuang di sektor mix doubles, harus kalah dari pemain beda kelas, Jens Eriksen/Mette Schjoldager (Denmark).

"Detik itu harus cedera, harus menerima, dan kalah dari pemain yang gue nggak pernah kalah, Jens Eriksen dan Mette Schjoldager."

"Selama karir dia nggak pernah menang, tapi di Olimpiade gue kalah, nggak bisa smash, tangan sudah di-tapping. Itu paling nyesek sih," ucap atlet yang akrab disapa Ci Vita itu.

"Terus dapat kesempatan, kita (saya dan Liliyana Natsir) bareng tahun 2008. Dengan keadaan habis operasi, bisa comeback, itu momen paling membahagiakan," tuntasnya.

Ya, kala itu Flandy Limpele/Vita Marissa bisa bersua Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada perebutan juara ketiga Olimpiade Beijing 2008. Hanya saja, medali perak justru berlabuh pada juniornya, Owi/Butet. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

"Masa itu, kita tim bulutangkis Indonesia hanya bertiga, saya, Ci Vita, Maria Kristin, kita satu apartemen bareng. Momen bahagia saya waktu itu pertama kali ikut olimpiade, dapat medali perak," kisah Liliyana Natsir.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom