Alasan Yuni Kartika Alih Profesi dari Pebulutangkis ke Presenter TV

Sabtu, 11 Juli 2020 14:01 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Nama Yuni Kartika menjadi salah satu nama pebulutangkis yang berhasil menyumbangkan gelar juara Piala Uber pada tahun 1994 yang berlangsung di Jakarta.

Bisa dibilang ia salah satu pebulutangkis putri yang beruntung mengharumkan nama Indonesia di kancah Piala Uber karena semenjak Piala Uber digelar pada tahun 1957 hingga sekarang, Indonesia hanya berhasil meraih gelar juara sebanyak tiga kali dan salah satunya di tahun 1994.

Di Piala Uber 1994, Yuni Kartika diplot menjadi tunggal kedua dan bermain di babak penyisihan sebanyak tiga kali. Namun sayang kariernya di bulutangkis tidak panjang karena memutuskan gantung raket di usia 22 tahun usai prestasinya terus melorot.

Usai tak aktif sebagai pebulutangkis profesional, wanita kelahiran Semarang ini lantas banting stir menjadi presenter TV pada saat ada kejuaraan bulutangkis.

Dilansir dari buku Dari Kudus Menuju Prestasi Dunia, Yuni Kartika memutuskan menjadi presenter TV setelah melalui berbagai pertimbangan yang cukup matang.

Ketika itu, alumni PB Djarum ini berpikir bahwa masyarakat perlu pengetahuan lebih di dunia bulutangkis dan ia ingin memberi sumbangsih kepada masyarakat.

Akhirnya Yuni Kartika mantap berkarir di dunia presenter TV karena merasa mantan atlet akan lebih bisa bicara soal olahraga yang pernah ia geluti.

“Artinya saya tetap punya sumbangsih buat badminton tapi dengan cara yang saya pikir bagus untuk mendukung bulutangkis Indonesia,” ujar Yuni Kartika.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Kepiawaiannya di bidang public speaking membuat wanita yang kini berumur 47 tahun ini juga dipercaya menjadi humas di Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) selaku induk olahraga bulutangkis di Tanah Air.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom