INDOSPORT.COM - Mengenal sosok Fung Permadi, manajer PB Djarum sekaligus pencetak Kevin Sanjaya yang punya karier sukses ketika bermain untuk Chinese Taipei.
Fung Permadi merupakan eks pemain tunggal putra Indonesia yang akhirnya memilih membela Chinese Taipei setelah tidak mendapatkan kesempatan bermain ketika maish berada di pelatnas?
Lantas, bagaimana perjalanan seorang Fung Permadi yang meraih kesuksesan bersama Chinese Taipei lalu kemudian kembali ke Indonesia sebagai manajer PB Djarum dan melahirkan pemain-pemain berbakat seperti Kevin Sanjaya? Berikut SOICAUMIENBAC.cc merangkumnya untuk Anda:
Menjadi Bagian dari Pelatnas
Dilansir dari situs olahraga Antara, Fung Permadi diketahui bergabung dengan PB Djarum ketika usianya 15 tahun, dimana pada saat itu ia dilatih oleh pelatih bernama Anwari.
Ketika bergabung dengan PB Djarum, Fung Permadi merasakan banyak pengalaman yang berbeda, karena ia ditempa oleh latihan fisik dan sparring dimana dirinya terus didorong menjadi pebulutangkis yang kuat.
Pada tahun 1986, Fung Permadi kemudian ditarik menjadi bagian dari pelatnas Indonesia dan selama itu, ia berhasil meraih tiga gelar di kejuaraan internasional seperti German Open 1990, Canada Open 1990 dan Swiss Open 1993.
Sakit Hati hingga Berbelok Membela Chinese Taipei
Memiliki karier yang sukses pada saat menjadi bagian dari pelatnas Indonesia, Fung Permadi justru malah memilih bermain untuk Chinese Taipei setelah tak kunjung mendapatkan kesempatan tampil di turnamen internasional.
Sebab tak kunjung mendapat kesempatan tampil di turnmen internasional, manajer PB Djarum merasa sangat sakit hati karena tak kunjung mendapatkan kesempatan setelah melakukan bekerja keras dalam latihan.
Sudah mencapai puncak emosinya, Fung Permadi memutuskan mundur dari pelatnas Indonesia dan bergabung dengan pelatnas Australia dan Chinese Taipei.
Diakui oleh manajer PB Djarum tersebut, ia sempat bermain untuk Timnas Bulutangkis Australia selama empat bulan. Tetapi setelah empat bulan dan kesulitan mencari sponsor, ia memutuskn hijrah ke pelatnas Chinese Taipei.
Di Chinese Taipei, Fung Permadi lebih mudah mendapatkan sponsor dan itulah mengapa ia memutuskan untuk bermain di sana. Awalnya, status pria kelahiran Purwokerto, 30 Desember 1968 hanya sebagai sparring, namun karena berhasil masuk final ketika bermain di Korea Open, ia akhirnya diminta terus bermain untuk Chinese Taipei.
Ketika membela Chinese Taipei, prestasi Fung Permadi terbilang meroket. Ia berhasil meraih gelar di Hong Kong Open 1996, China Open 1996, Korea Open 1999, Chinese Taipei 1999, Swiss Open 1999 dan menjadi runner-up Kejuaraan Dunia 1999.
Sebelum memutuskan pensiun, Fung Permadi diminta untuk menjadi pelatih tunggal putra di pelatnas Chinese taipei selama satu tahun pada tahun 2006 silam.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom