In-depth

Mengenal Sosok Ade Lukas, Pelatih Bertangan Dingin yang Menemukan Leo/Daniel dan Kevin Sanjaya

Rabu, 16 Oktober 2019 11:43 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Ade Lukas, pelatih PB Djarum yang menemukan bakat Kevin Sanjaya dan Leo/Daniel. Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Ade Lukas, pelatih PB Djarum yang menemukan bakat Kevin Sanjaya dan Leo/Daniel.

INDOSPORT.COM - Bicara soal bulu tangkis Indonesia, pasti sosok hebat Kevin Sanjaya atau Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, pasangan ganda muda putra Indonesia yang baru saja memenangkan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2019 di Rusia sudah tidak asing lagi didengar. Tapi, bagaimana dengan sosok Ade Lukas? 

Ya, meski kurang terdengar gaungnya, Ade Lukas merupakan sosok yang sangat berjasa dalam karier ketiga nama pemain di atas. Bahkan, Leo/Daniel pun mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Ade Lukas usai menjadi Juara Dunia Junior 2019.

Diketahui, pelatih bertangan dingin inilah yang pertama kali menemukan bakat mereka. Ia pelatih yang pertama kali yang mendidik Kevin Sanjaya dan menyatukan Leo dan Daniel untuk menjadi satu tim saat masih berada di PB Djarum.

Lantas, apa sih rahasia Ade Lukas dalam menemukan dan mengetahui potensi luar biasa dari pebulu tangkis Indonesia sejak muda? Secara eksklusif, Lukas pun bercerita kepada INDOSPORT terkait kariernya  dari awal hingga kini. Berikut selengkapnya.

"Nah untuk itu saya juga bingung ya, hahaha. Sebagai pelatih mungkin sudah punya indra keenam secara otomatis ya untuk mengerti potensi pemain," ujar Lukas kepada INDOSPORT sembari tertawa.

"Susah dijelaskan dengan kata-kata bagaimana caranya, saya biasanya bermain insting dan perasaan saja," sambungnya lagi.

Pelatih kelahiran Karawang, 8 November 1975 itu ternyata juga merupakan alumni dari PB Djarum. Lukas memulai kariernya sejak umur 13 tahun (1988). 

Lalu, tiga tahun kemudian (1991) ia memutuskan untuk keluar sejenak dari PB Djarum dan kembali lagi (1993) dan dimainkan di sektor ganda putra bersama legenda bulu tangkis Indonesia, Sigit Budiarto.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Di usianya yang ke-21 (1996), Lukas akhirnya berhasil masuk Pelatnas. Di sana, ia sempat berganti pasangan dengan Amon Santoso dan meraih pencapaian tertingginya di peringkat ke-22 dunia.

"Setelah berhenti menjadi pemain profesional, sekitar tahun 2003 itu saya menjadi dipercaya untuk menjadi pelatih di PB Djarum untuk yang kategori remaja," ujarnya.

"Saya sangat berterima kasih ke PB Djarum, Pak Yoppy Rosimin, dan Pak Fung Permadi, manajer saya yang sudah mempercayai dan membantu saya untuk pegang Kevin, Leo, dan Daniel. Dan juga untuk pelatih yang di Pelatnas, tanpa kerjasama dengan mereka semua ini tidak akan terwujud," tutur Lukas.

Sekitar empat tahun lalu (2015), Lukas melatih di sektor remaja putra tempat Leo/Daniel bernaung. Kini, Lukas menjadi pelatih untuk sektor ganda remaja putri PB Djarum.

"Banyak kenangan saat mendidik para juara dunia ini, mulai dari marah, jengkel, teriak, sampai tertawa sudah dilewati. Pokoknya sebagai pelatih berusaha memberikan apapun yang terbaik untuk mereka," ucap Lukas.

"Yang bikin saya bangga mereka adalah pemain yang saya asuh dari nol. Paling tidak, saya termasuk dari bagian sejarah karier mereka," imbuhnya senang.

Sekadar informasi, selain Kevin, Leo, dan Daniel. Lukas juga merupakan pelatih dari juara dunia junior 2017, yakni Rinov Rinaldy.

"Dengan kesuksesan pebulu tangkis junior Indonesia bukan berarti regenerasi sudah aman ya, mungkin untuk 2-3 tahun ke depan iya, tapi selanjutnya kita harus tetap bergerak,"

"Karena untuk menemukan dan membentuk juara dunia itu butuh waktu yang tidak sedikit, Ya kan?" pungkasnya tegas.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom
1