INDOSPORT.COM - Indah Cahya Sari Jamil, ya, nama pebulutangkis ganda campuran junior tersebut akhir-akhir ini ramai diperbincangkan berkat aksi ciamiknya di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019.
Tergabung di tim Indonesia, Indah yang diplot di sektor ganda campuran, sukses menjadi salah satu penyumbang poin penting untuk tim Merah Putih hingga akhirnya sukses merebut Piala Suhandinata Cup untuk kali pertama.
Penampilan Indah yang selalu memukau di depan net dan tak pernah goyang meskipun harus gonta-ganti pasangan, membuat para pecinta bulutangkis Tanah Air percaya, gadis berpostur 164cm tersebut memiliki masa depan yang cerah.
Lantas, siapakah sosok Indah Cahya Sari Jamil sebenarnya? Berikut INDOSPORT akan mengulas profil singkat Indah yang djuluki 'Huang Yaqiong'-nya Indonesia oleh badminton lovers:
Profil Singkat
Indah Cahya Sari Jamil merupakan pebulutangkis kelahiran Makassar, 16 Maret 2002. Ia merupakan putri dari pasangan Jamil dan Amriati Rauf.
Ayahnya merupakan seorang guru olahraga di salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Indah yang sempat mengenyam pendidikan di SDN 10 Bone dan SMP Pallatae, Bone, mengakui kalau dulunya ia sempat gagal saat ikut seleksi PB Djarum.
Indah yang ingin tampil di sektor tunggal pada akhirnya harus sedikit meredam egonya, hingga akhirnya di tahun 2014, ia berhasil lolos dan bermain di sektor ganda.
Terbukti, empat tahun setelah bergabung dengan PB Djarum, Indah bersama dengan Leo Rolly Carnando langsung menggebrak dan membuat kejutan di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2018.
Secara mengejutkan, Indah/Leo sukses mengalahkan rekan senegara sekaligus senior mereka, yakni Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Ramdhhanti di partai final dengan skor 21-15, 21-9 dalam 31 menit.
Bahkan, berkat keberhasilannya tersebut, Indah mendapat penghargaan dari pemerintah Provinsi Sulsel yang diserahkan langsung oleh Ashari F. Radjamilo selau Sekda Provinsi Sulsel.
"Saya selaku Sekda mewakili pemerintah Sulsel dan masyarakat mengucapkan terimakasih atas prestasi Indah, ini merupakan sesuatu yang sangat positif," ujar Ashar dilansir dari Antara.
Tahun 2019 ini, Indah bersama dengan Leo kembali berusaha mempertahankan gelar juara dunia mereka untuk yang terakhir di level junior sebelum akhirnya naik ke level senior tahun depan.
Bermimpi menjadi penerus Butet
Indah Sari Jamil mengakui kalau dirinya bermimpi untuk menjadi pengganti mantan pebulutangkis legendaris ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir.
Sebab, baginya, mantan pebulutangkis yang akrab disapa Butet tersebut merupakan sosok panutan sejati karena tidak gampang menyerah dan memiliki semangat juang yang luar biasa.
Indah bahkan mengakui kalau dirinya tak pernah absen menonton pertandingan Liliyana Natsir sejak ia kecil. Suatu saat nanti, ia ingin sekali meraih apa yang pernah dicapai Liliyana, seperti memenangkan medali emas Olimpiade dan menjadi juara dunia.
Tentu saja peluang tersebut sangat terbuka lebar, mengingat dirinya yang masih muda dan memiliki banyak kesempatan di masa depan.
Pastinya, dengan teknik bermain yang ia miliki, Indah sangat berpotensi menjadi penerus bahkan melampaui pencapaian seorang Liliyana Natsir di masa depan.
'Huang Yaqiong' dari Indonesia
Penampilan memukau Indah Sari Jamil di depan net membuat para pecinta bulutangkis Tanah Air menjulukinya sebagai 'Huang Yaqiong' dari Indonesia.
Huang Yaqiong sendiri merupakan pebulutangkis ganda campuran nomor 1 dunia asal China. Ia dikenal sangat apik jika bermain di depan net.
Sapuannya, refleknya hingga pengembalian tak terduganya di depan net membuat lawan-lawannya cukup gentar jika mengajak Yaqiong bermain netting.
Hal tersebut pun diperlihat oleh Indah saat ia tampil di semifinal saat melawan Thailand dan final Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis kategori beregu saat melawan China.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom