Pebulutangkis Rendra Wijaya, yang merupakan pasangan dari Rian Sukmawan, mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki firasat bahwa sahabatnya itu akan pergi untuk selamanya.
“Firasat nggak ada, tadi sore masih telponan. Minggu lalu pun sebelum saya ke Banjarmasin masih ketemu. Tadi dia ngomong, pokoknya kapanpun lo sempat, lo hubungin gw, kita nongkrong,” cerita Rendra, seperti dikutip dari situs PB Djarum.
Berteman dengan Rian sejak sama-sama menjadi penghuni Pelatnas, Rendra mengutarakan bahwa sudah banyak sekali kenangan ia bersama Rian.
“Paling berkesan ya karena pernah pasangan sama dia. Ribut pernah, senang sering, sedih ya pernah. Komplit deh. Mungkin di pas masih sama-sama di Djarum lebih banyak ketemu dia daripada orang rumah,” tambahnya.
“Saya sampai sekarang masih merasa dibohongi (kabar ini),” jelas Rendra.
Rendra sendiri sudah bertolak ke Semarang untuk menghadiri pemakaman Rian siang ini (28/02/16).
Mendiang Rian Sukmawan (kiri) saat aktif bermain dengan pasangannya Rendra Wijaya (kanan).
Ucapan bela sungkawa mengalir di berbagai media sosial dari insan bulutangkis.
“RIP mas Rian Sukmawan, semoga amal ibadahmu diteirma disisi Allah SWT dan terima kasih untuk wejangan-wejangannya,” – tulis Tontowi Ahmad yang ditulisnya di akun instagram @tontowiahmad.
Tak hanya dari atlet dalam negeri, ucapan belasungkawapun datang dari pebulutangkis dunia. Pebulutangkis Denmark, Jan O Jorgensen menjadi salah satu atlet dunia yang mengutarakan bela sungkawanya melalui akun twitternya @Janojorgensen “So sad to hear about the passing of Rian Sukmawan – RIP” tulisnya.
Rian dilahirkan di Semarang 21 November 1985 dan bergabung bersama PB Djarum sejak 1996.
Sepanjang kiprahnya membela tanah air, Rian yang memiliki spesialisasi ganda itu telah mencatatkan sejumlah prestasi di antaranya, Juara Yonex Dutch Open 2007 dan runner up Indonesia Grand Prix Gold 2010.
Berdasarkan laporan yang terhimpun, Rian meninggal usai bermain dalam sebuah pertandingan persahabatan di Semarang.
Rian kemudian mengeluhkan capek dan pergi menuju lapangan tenis yang tidak jauh dari lapangan tempatnya bermain.
Rian kemudian merebahkan diri. Setelah satu jam tidak kunjung kembali ke lapangan, salah seorang satpam yang melihatnya kemudian mendekati dan coba membangunkannya.
Saat dibangunkan, Rian sempat merespon namun nadinya sudah lemah. Rian kemudian sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.
Berikut sejumlah catatan prestasi Rian Sukmawan
- Juara Pertamina Open 2012 (Ganda Dewasa Putra)
- Juara BNI Astec Open VIII 2012 (Ganda Putra)
- Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Jawa Tengah Open 2012
- Runner up Men’s Double 4th Badminton Championships 2012.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom