Jelang MotoGP Mandalika, Quartararo dan Marquez Justru Ungkapkan Kekhawatiran Besar Ini
INDOSPORT.COM - Jelang MotoGP Mandalika 2023, Fabio Quartararo menyuarakan kecemasannya soal jadwal balapan yang semakin bertambah berat di musim 2024 mendatang.
Dari yang semula hanya 20, MotoGP tahun depan bakal punya agenda di 22 sirkuit dari berbagai negara.
Artinya bakal ada total 44 balapan yang harus dijalani para rider di 2024 mengingat akan adanya juga sprint race selain balapan utama.
Quartararo meyakini jika nantinya fisik dan juga mental akan semakin tergerus karena MotoGP memutuskan untuk memaksa para pembalapnya harus menitikkan keringat sampai kering.
Ditakutkan dengan semakin banyaknya balapan, resiko cedera bagi para pembalap juga akan semakin meningkat.
"Menurut saya, itu sudah capai batasnya. Ini pasti batasnya. Yang menjadi masalah bukan hanya 22 kali balapan, tapi ada juga 22 sprint race juga," ujar Quartarao dilansir dari Crash.
"Secara mental dan fisik akan sangat terasa. Anda bisa melihat betapa banyak pembalap cedera musim ini," tambah juara dunia 2021 tersebut.
Fabio Quartararo sendiri adalah salah satu rider yang punya masalah dengan kebugaran di MotoGP 2023.
Pria Prancis 24 tahun tersebut sempat mengalami cedera ibu jari kaki usai jatuh di MotoGP Belanda dan harus menghabiskan enam pekan untuk pemulihan.
Itulah kenapa sebelum MotoGP Mandalika digelar pada 15 Oktober mendatang, ia menyempatkan untuk menyuarakan opininya mengenai jadwal musim depan.
1. "MotoGP Bukan F1"
"Sejak hari Jumat Anda sudah harus bekerja habis-habisan. Tahun lalu latihan bebas pertama bisa berjalan santai. Di kedua anda mulai mengejar catatan waktu dan serius di ketiga," sambung Fabio Quartararo lagi.
"Jadwal semacam (MotoGP 2024) akan memaksa anda terus berada di mode bertarung setiap saat. Bagi saya ini masalah besar. MotoGP bukan Formula 1 dan harusnya jadi perhatian," pungkas andalan Monster Energy Yamaha itu kemudian.
Quartararo tidak sendirian. Ia bukan satu-satunya pembalap yang resah soal MotoGP 2024.
Marc Marquez juga satu suara dengan ingin jadwal yang lebih bersahabat bagi para penunggang kuda besi pro.
"Saya sangat setuju dengan Fabio. 22 balapan itu banyak sekali," ujar Marquez.
"Benar jika kami dibayar mahal namun tidak unguk 44 balapan yang melelahkan. Jika anda cek, banyak cedera musim ini yang timbul di awal balapan,"
"Entah itu putaran pertama main race atau sprint race karena semua pembalap jadi lebih mau mengambol resiko. Saya rasa jadwal baru sangat memberatkan," imbuh rider Repsol Honda itu.
Marquez memang wajar jika khawatir soal cedera. Dalam beberapa tahun terakhir ia semakin akrab dengan yang namanya absen dari balapan.
Perfoma Honda yang tertinggal dari Ducati membuatnya harus lebih liar dalam memacu motornya namun seringkali berujung pada crash.
Musim lalu Marc Marquez harus batal ikut MotoGP Mandalika usai terjatuh di sesi latihan bebas dan ia jelas tidak ingin kejadian serupa terulang di 2023.