Fakta-fakta F1 GP Rusia, Teritorial Mercedes hingga Kenangan Rio Haryanto
INDOSPORT.COM – GP Rusia 2019 berlangsung hari ini, Minggu (29/09/19), pukul 18.10 WIB, di Sirkuit Sochi Autrodrom. Berikut fakta-faktanya.
Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, akan start terdepan setelah meraih pole position di babak kualifikasi dengan catatan waktu 1’32,343 detik.
Catatan tersebut membuat Leclerc menyamai rekor legenda F1, Michael Schumacher, dengan meraih empat kali pole position secara beruntun.
GP Rusia merupakan teritorial Mercedes. Konstruktor asal Jerman itu selalu menjadi jawara sejak balapan di Sochi pertama kali dihelat tahun 2014.
Ada sejumlah fakta menarik yang layak disimak jelang GP Rusia, termasuk kenangan pembalap asal Indonesia, Rio Haryanto, di Sochi. Berikut INDOSPORT merangkumnya untuk Anda.
Karakter Sirkuit
Sochi Autodrom memiliki panjang lintasan 5,848 kilometer mengitari arah jarum jam dengan 12 tikungan ke kanan dan enam ke kiri.
Sirkuit ini didesain Hermann Tilke dengan mengusung trek jalan raya yang berada di sekitar kompleks Olimpiade Musim Dingin 2014.
Seperti sirkuit jalan raya lainnya, Sochi memiliki dinding pembatas berdekatan dengan trek dan area run-off yang terbatas. Layout sirkuit menuntut pembalap pintar-pintar mengatur energi dan rem.
Rekor Balapan
Mercedes menjadi satu-satunya tim yang pernah meraih juara di GP Rusia sejak pertama kali dihelat 2014. Lewis Hamilton tiga kali meraih puncak podium (2014, 2015, 2018), diikuti Nico Rosberg (2016), dan Valtteri Bottas (2017).
Mercedes dan Ferrari menguasai 13 dari 15 podium di GP Rusia. Dua sisanya diraih Bottas bersama Williams (2014) dan Sergio Perez bersama Force India (2015) yang masing-masing menempati podium ketiga.
Kenangan manis diukir Bottas pada 2017. Bottas berhasil meraih juara untuk pertama kali dalam kariernya di F1 dan didapat di GP Rusia.
Pada balapan tahun 2019 ini, pembalap Torro Rosso, Daniil Kvyat, menjadi satu-satunya rider asal Rusia yang tampil di F1 GP Rusia.
Kenangan Rio Haryanto
Rio Haryanto punya kenangan di Sochi Autodrom. Semasa masih membalap di GP 2 Series bersama Campos Racing, ia nyaris meraih podium juara.
Pembalap asal Solo itu sempat memimpin balapan. Akan tetapi, safety car yang masuk lintasan membuat Rio Haryanto gagal mempertahankan posisinya.
Rio Haryanto disalip pembalap asal Selandia Baru, Richie Stanaway, dan harus puas menempati posisi runner up feature race saat itu.