Miller: Rossi dan Marquez Harus Berhenti Bersikap seperti Anak Kecil!
Pembalap Pramac Ducati, Jack Miller, meminta perseteruan konyol antara Valentino Rossi dan Marc Marquez harus segera diakhiri karena mengancam keselamatan pengendara MotoGP lainnya.
Insiden jatuhnya Rossi di Argentina karena disenggol Marquez sepertinya tak pernah usai dibahas. Aksi saling sindir antar kedua pihak pun terjadi. Tak hanya di sirkuit, pertengkaran tersebut bahkan merembet ke saling balas komentar di media. Kejadian ini menghidupkan kembali persaingan yang pernah tejadi diantara mereka pada ajang Grand Prix Malaysia 2015 .
- Rossi dan Marquez Absen Konferensi Pers Jelang MotoGP Amerika 2018, Perselisihan Berlanjut?
- Usir Marquez dan Bos Honda, Sahabat Rossi Bikin Petinggi Yamaha Murka
- Ternyata, Rossi Tak Kalah 'Kotornya' dengan Marquez
- Rossi: Marquez Incar Bagian Tubuh Ini untuk Jatuhkan Rider Lain
- Semakin Panas, Valentino Rossi Kembali 'Serang' Marc Marquez Lewat Media Sosial
1. Konflik Berkelanjutan
Dilansir dari Autosport, setelah kejadian itu, Rossi mengaku ingin berada sejauh mungkin dari Marquez. Ia takut atas keselamatannya saat berada di arena balap. Ia pun mengatakan bahwa pengendara Honda tersebut telah “menghancurkan olahraga balap”.
Sementara Marquez yang telah berusaha untuk meminta maaf kepada Rossi di Argentina. Namun ia ditolak dan melangkah pergi. Rossi kemudian menyebut tingkah rivalnya itu seperti sedang melawak.
2. Harus Berhenti
Miller mendesak Rossi dan Marquez untuk mengakhiri perseteruan konyol tersebut karena itu berbahaya bagi pembalap lain. Ia tentu berkaca pada kejadian di Grand Prix Perancis tahun 2011 antara Marco Simoncelli dan Dani Pedrosa. Simoncelli akhirnya mengalami patah tulang leher dan tewas seketika di lintasan.
"Semua pembalap di sini mempertaruhkan hidup ketika bertanding. Saya pikir para penggemar dan juga kedua pembalap yang masih saling serang, itu adalah hal konyol dan belum dewasa," kata Miller.
Ia melanjutkan, "Mereka cukup tua dan mereka harus ingat bahwa hidup itu singkat dan kita mempertaruhkan hidup kita di sini. Saya ingin mengingatkan tentang konflik antara Simoncelli dan Pedrosa dan bagaimana itu berakhir."
3. Dua Dewa
Sementara pembalap Tech3 Yamaha, Johann Zarco, juga angkat bicara mengenai konflik antara Rossi dan Marquez. Ia menyatakan bahwa MotoGP terjebak antara "dua dewa".
"Kami memiliki dua dewa di Moto GP. Dewa pertama adalah Vale dan sekarang Marc menjadi dewa lainnya karena dia melakukan hal-hal luar biasa," katanya.
Untuk solusi konflik ini, ia menghimbau Rossi dan Marquez harus berbicara dan mencari solusi bersama.