x

Conor McGregor, Si 'Anak Iblis': Sensasi, Kontroversi, dan Prestasi

Rabu, 27 Desember 2017 14:18 WIB
Editor: Galih Prasetyo

Lewat pertarungan 10 ronde, Conor McGregor pemegang sabuk juara kelas menengah UFC harus mengakui kehebatan pemegang sabuk juara Super featherweight, Floyd Mayweather jr. Pertarungan keduanya di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat pada Agustus 2018 lalu sempat menarik perhatian banyak pihak. 

McGregor di pertandingan yang bagi sebagian pencinta tinju bak ajang sirkus kalah TKO. Selama petarungan sampai pada ronde keenam, McGregor pun beberapa kali mendapat teguran dari wasit karena kedapatan memukul bagian belakang kepala Mayweather. 

Baca Juga
McGregor merayakan kenaikan kekayaannya setelah bertarung melawan Mayweather.

Pertandingan dua petarung beda cabor ini sendiri tercipta bermula dari aksi provokasi dari seorang McGregor. Dikutip dari dailymail (27/12/17), awalnya pada Juli 2015, pemandu acara televisi ternama Amerika Serikat, Conan O'Brien bertanya ke McGregor, apakah ia punya nyali untuk menghadapi Mayweather Jr. 

"Siapa yang tak mau menari di atas ring demi 180 juta dolar?" kata McGregor dengan lugas. 

Jawaban inilah yang kemudian memancing kubu Mayweather untuk benar-benar mewujudkan pertandingan keduanya. Rekam jejak McGregor sebagai si mulut besar dan provokator memang sudah sangat sering. 

Setelah cukup lama 'menghilang' dan lebih banyak diberitakan dari sisi kehidupan pribadi, teranyar McGregor pada tahun depan siap kembali menyita perhatian dunia. McGregor kabarnya tahun depan akan bertarung dengan Georges St-Pierre, petarung UFC yang tengah naik daun. 

"Saya rasa ini bakal jadi petarungan terbesar dalam sejarah UFC," kata pelatih Georges St-Pierre, Firas Zahabi seperti dikutip dari mmaweekly.com

Dibalik prestasinya di arena Oktagon, McGregor merupakan petarung yang penuh sensasi dan kontroversi. 


1. Dilabeli Si 'Anak Iblis' oleh Media Amerika Serikat

Penampilan Conor McGregor saat melawan Eddie Alvarez.

Memiliki darah Irlandia tentu membuat seorang McGregor tak bisa menahan dirinya untuk lebih mengedepankan sisi emosional saat berada di posisi tak mengenakkan atau di posisi direndahkan. Kondisi itu yang sering terlihat dari sosok McGregor, termasuk saat ia harus menjalani konfrensi pers jelang pertandingan melawan Mayweather pada Agustus 2018. 

Tindakan provokasi mulai dari mencela si Pretty Boy hingga keinginan baku pukul saat timbang badan jadi cerita yang akan selalu diingat jelang pertandingan Mayweather vs McGregor. Saat publik dan media Amerika Serikat terlihat jengah dengan gaya yang sebenarnya tak jauh berbeda seperti yang ditunjukkan Mayweahter, ternyata seorang McGregor lebih liar. 

Tak mengherankan jika beberapa media asing memberi laber McGregor sebagai si 'Anak Iblis'. Perangainya yang seolah tak bisa terkontrol justru membuat media semakin senang untuk menjadikannya bahan pemberitaan. 

"Seperti julukan itu (si Anak Iblis) tidak terlalu buruk untuk sosok McGregor" tulis Vice.com misalnya. 

Sebenarnya banyak pihak yang cukup gerah dengan tingkah McGregor ini. Salah satunya ialah mantan peraih medali emas Olimpiade dari cabor gulat, Kurt Angle. Angle muak dengan sikap McGregor yang sempat mengatakan bahwa pegulat Smackdown tak lebih dari perkumpulan pengecut. 

"Pria kecil yang sangat lucu. Mengapa Anda tidak sesekali keluar dari bokong Dana White," kata Angle beberapa waktu lalu. 


2. Awalnya ingin jadi pesepakbola

Conor McGregor.

Saat masih belia, McGregor sebenarnya tidak 'dirancang' untuk menjadi petarung Oktagon yang ganas. Justru menjadi pesepakbola ialah cita-citanya. Ia pun sempat tercatat sempat jadi pemain untuk klub di Tallaght yakni Lourdes Celtic Football Club. Baru saat keluarganya memutuskan hijrah ke Dublin, pada 12 tahun ia masuk ke sasana tinju bernama Crumlin Boxing Club. 

Saat ia kembali pindah ke Lucan, McGregor bertemu dengan petarung UFC amatir, Tom Egan. Dari sosok inilah McGregor kemudian mulai fokus menekuni seni beladiri campuran ini. Pada 17 Februari 2007, di usia 18 tahun McGregor melakoni debut di Oktagon. Melawan Kieran Campbell, McGregor menang KO di ronde pertama. 

Nama McGregor mulai diperhitungkan pada 2008, di tahun itu ia bergabung bersama John Kavanagh, salah satu petarung senior di UFC. Februari 2013, McGregor resmi menjalani debut profesional di arena UFC. Di kontrak pertamanya itu, McGregor dikontrak untuk multi-fight. 

Karier McGregor pun semakin menanjak. Namanya mulai diperhitungkan petarung UFC kelas menengah. Pemilik UFC, Dana White pun melihat potensi besar pada diri McGregor. Lambat laun, McGregor pun jadi anak kesayangan White, McGregor membayarnya dengan sejumlah penghargaan seperti gelar juara Welterweight (2016), Featherweight (2008–2015), dan Lightweight (2008–2012, 2016–sekarang). 

Menjadi pusat perhatian banyak pihak membuat McGregor pun terbang ke atas awan. Sejumlah tindakannya begitu penuh sensasi. Hal sensasi yang paling sering ia lakukan ialah pamer kekayaan. Padahal tindak tanduk yang terkesan negatif sudah mendapat banyak peringatan dari banyak pihak. 

"Para sponsor bisa lari bila ia tak memperbaiki perilakunya," kata seorang ahli pemasaran, Rob Pearson. Saat ini sendiri, McGregor diketahui disponsori oleh sejumlah perusahaan besar seperti Beats By Dre, Monster Energy Drink, Reebok, Budweiser, dan Rolls Royce.


3. Pertarungan terbaik McGregor

Floyd Mayweather Jr vs Conor McGregor.
Floyd MayweatherUltimate Fighting Championship (UFC)Conor McGregor

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom