Alami Kecelakaan, Mantan Pelari Peraih Emas SEA Games Suryati Marija Meninggal Dunia
INDOSPORT.COM - Kabar duka kembali menghampiri insan olahraga Indonesia. Mantan pelari Sumatra Utara (Sumut) dan Indonesia peraih emas SEA Games, Suryati Marija, meninggal dunia, Sabtu (23/4/22) sore.
Pelatih atletik PPLP Sumut ini tutup usia 52 tahun akibat kecelakaan lalu lintas di jalan tol menuju Pekanbaru (Riau), dalam perjalanan mudik lebaran menuju Semarang (Jawa Tengah), kampung halamannya.
Almarhumah berangkat bersama sang suami yang juga mantan atlet atletik Sumut, Irwan Pulungan, beserta putri sulungnya dan seorang supir.
Suryati diduga meninggal dunia akibat benturan di bagian kepala. Sementara suaminya, Irwan Pulungan, dan putrinya mengalami luka-luka.
"Laju mobil kami tidak terlalu kencang. Saya saat itu tertidur di samping supir. Tiba-tiba mobil kami dihantam dari belakang," ujar sang suami, Irwan Pulungan, saat dihubungi awak media.
"Satu putri kami sudah berangkat lebih dulu naik pesawat, sementara kami menyusul lewat jalur darat, karena saya memang khawatir akan ketinggian," tambah Irwan dengan nada sedih.
Jenazah Suryati, setelah dibawa ke rumah sakit setempat di Pekanbaru, selanjutnya dibawa ke Medan. Diperkirakan jenazah akan tiba di rumah duka di Medan, Minggu (24/4/22) pagi, untuk selanjutnya dimakamkan.
Meninggalnya Suryati juga membuat Ketua Umum KONI Sumut, John Ismadi Lubis, sangat berduka akan kepergian sang patriot olahraga atletik nasional ini.
"Kami merasa kehilangan atas kepergian almarhumah. Ia adalah salah satu contoh patriot olahraga sejati," ucap John.
"Setelah menjadi atlet, ia dengan penuh dedikasi, sabar dan tanggung jawab menurunkan ilmu-ilmu atletik yang dimilikinya. Semoga semua menambah amal ibadahnya," sambungnya.
1. Prestasinya
Berdasarkan data dari laman athleticspodium.com, Suryati meraih segudang prestasi di kancah internasional, terutama di ajang SEA Games.
Diawali SEA Games 1989, Suryati langsung meraih tiga medali di kategori berbeda, yakni perunggu di nomor 10.000 meter, perak di nomor 3.000 meter dan emas di nomor maraton.
Dua tahun berselang, tepatnya di SEA Games 1991, ia kembali meraih medali. Meski tak berhasil membawa emas, namun ia sukses membawa satu perak (10.000 meter).
Di tahun yang sama, Suryati juga berhasil meraih satu medali perunggu di nomor 10.000 meter di Asian Athletics Championship.
Lalu dua tahun berselang, ia kembali meraih dua medali di ajang SEA Games 1993, usia menyabet satu emas di nomor maraton dan satu perunggu di nomor 3.000 meter.
Selain itu Suryati diketahui juga meraih sejumlah medali emas di ajang pesta olahraga nasional 4 tahunan, pada PON 1989 silam.
2. Peluang Tunggal Putri Indonesia di SEA Games 2022
Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti membaca peluang tunggal putri Indonesia merebut medali emas di SEA Games 2022, Mei nanti.
Susy Susanti mengatakan bahwa persaingan di sektor tunggal putri sangat ketat. Oleh karena itu, Putri Kusuma Wardani dkk harus berjuang ekstra keras untuk meraih medali.
"Memang kekuatan bulutangkis dunia, khususnya putri, ada di Asia, sehingga persaingan sangat ketat," ungkap Susy Susanti pada Senin (18/04/22) kemarin.
"Untuk Indonesia, tentunya kita butuh kerja ekstra keras untuk minimal bisa mendapat medali," jelas Susy soal peluang tunggal putri di SEA Games dan Asian Games.
Ya, selain SEA Games 2021, tahun ini juga akan digelar Asian Games 2022 di Hangzhou, China, pada September mendatang.
Baca selengkapnya: Susy Susanti Baca Peluang Tunggal Putri Indonesia di SEA Games 2022, Yakin Emas?