Ini Alasan Sutjiati Narendra Tak Diberangkatkan Tim Review PPON ke SEA Games Vietnam
INDOSPORT.COM - Tim review PPON SEA Games Vietnam 2021 akhirnya manjabarkan alasan mengapa akhirnya tidak memberangkatkan pesenam ritmik Indonesia ke SEA Games 2021, Vietnam.
Diutarakan oleh Ketua tim review PPON, Prof. Asmawi bahwa penunjukkan cabor menuju SEA Games dilihat secara detail treck record dan prestasi atlet tersebut.
Tim review SEA Games 2021 memang hanya merekomendasikan 31 cabang menuju SEA Games Vietnam.
Daro 31 Cabor, terdapat 476 atlet yang diberangkatkan ke SEA Games. Keberangkatan kontingen Indonesia ke SEA Games yang ditentukan tim review pun sempat menimbulkan polemik, pasalnya banyak cabor dan atlet yang tak diberangkatkan.
Salah satunya ialah Sutjiati Narendra yang mendadak viral karena dirinya tidak diberangkatkan ke SEA Games 2021. Bahkan Sutjiati sampai membuat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo di akun media sosialnya.
Hal itu pun menarik simpati dari warganet yang akhirnya turut mempertanyakan mekanisme keberangkatan atlet ke SEA Games Vietnam.
1. Faktor Rangking
Terkait hal ini, Asmawi selaku ketua tim review menjabarkan alasannya. Baginya ranking Sutjiati jauh dari para pesaingnya.
“Kemudian ramai di Media tentang senam, kami punya ukuran, punya patokan bahwa atlet yang disebutkan itu tidak mendapatkan rekomendasi dari PBnya (Persani),” kata Asmawi di Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (22/4/22).
“Kedua rankingnya jauh untuk ASEAN. kalah dari Thailand, Malaysia, Filipina jadi kami tidak berani memberangkatkan karena di SEA Games diharapkan bisa membawa medali baik perak maupun perunggu, khususnya medali emas,” sambungnya.
Pertimbangan tim review PPON jelang SEA Games ini juga harus semakin presisi. Pasalnya, nomor senam ritmik kali ini berkurang, Hanya ada satu emas yang diperebutkan dari kategori serba bisa.
2. Tidak Mengajukan
Berbeda dengan SEA Games Manila yang mempertandingkan lima nomor. Asmawi juga mengacu kepada keputusan PP Persani. Pasalnya, induk senam di Indonesia itu pun tak mengajukan nama Sutjiati Narendra untuk direview.
"Persani tidak mengajukan nama tersebut, bahkan jika kita melihat pencapaian terakhirnya di ajang internasional hasilnya jauh sekali rangkingnya, apalagi jika merujuk hasil di Rusia lalu, hanya mampu berada di posisi ke-47, sehingga belum bisa bersaing dengan atlet Asia Tenggara lainnya," beber Asmawi.
"Kalau catatannya terlalu jauh, walaupun juara PON, bagaimana mau bersaing. Karena itu, hasil PON itu bukan menjadi parameter dan belum tentu hebat di PON kemudian bisa bersaing di level Asia Tenggara," pungkasnya.