Kemenpora Coret Futsal dari SEA Games, Albagir: Bagaimana Olahraga Mau Maju?
INDOSPORT.COM - Kemenpora coret futsal dari kontingen yang diberangkatkan ke SEA Games 2022. Kiper Timnas Futsal Indonesia, Muhammad Albagir langsung bereaksi.
Ya, Kemenpora membatasi anggaran kontingen Indonesia untuk SEA Games 2022, karena agenda ini sebetulnya untuk tahun 2021, namun mengalami penundaan.
Imbasnya, agenda olahraga multi-event yang diikuti oleh Indonesia di tahun 2022 mulai menumpuk. Sehingga, pembagian anggaran juga harus disesuaikan lagi.
Kemenpora memilih memangkas anggaran untuk SEA Games, dan memaksimalkan di Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Maka, atlet yang akan berangkat ke SEA Games 2022 juga tak banyak, hanya mereka yang berpeluang untuk meraih medali saja.
Salah satu kontingen yang dicoret adalah Timnas Futsal Indonesia, yang sebelumnya menjadi runner up di Piala AFF Futsal 2022.
Timnas Futsal Indonesia dianggap tidak prioritas untuk berangkat ke SEA Games 2022, karena mentok dan sulit mengalahkan Thailand yang levelnya sudah di Piala Dunia.
Mendengar hal itu, kiper andalan Timnas Futsal, Muhammad Albagir mengaku sedih. Sebab, tak hanya futsal yang jadi korban, tapi banyak cabor lainnya yang dicoret.
"Mimpi atlet Indonesia kan sangat banyak. Bagaimana olahraga kita mau maju, mereka setiap hari latihan, tapi gugur karena bukan jadi prioritas," ungkap Muhammad Albagir.
"Tapi alhamdulillah ada orang-orang baik yang membawa kita (futsal) untuk tampil di SEA Games," lanjutnya, saat jadi bintang tamu di Youtube Chandra Margatama.
1. Albagir: Buktikan dengan Prestasi!
Ya, Timmas Futsal Indonesia sedikit beruntung karena Hary Tanoesoedibjo sanggup membawa mereka ke SEA Games 2022 dengan menggunakan biaya sendiri.
Namun, ada banyak cabang olahraga lainnya yang harus legowo menerima jika mereka tidak bisa ikut SEA Games 2022.
Cabor itu adalah bola tangan indoor dan pantai, dansa, petanque, kurash, biliar, tenis meja, muay thai, loncat indah, senam ritmik dan aerobik, binaraga, dan sepak bola putri.
Muhammad Albagir pun menyampaikan pandangannya. Menurutnya, ketika cabor dianggap tidak prioritas, maka tugas para atlet ialah membuktikan dengan prestasi.
"Kalau dibilang ada prioritas dan nggak prioritas, buat Bagir pribadi, Bagir nggak peduli, yang penting hasil prestasinya."
"Mau dianggap nggak prioritas tapi ada prestasi, mereka (pemerintah) tutup mata juga, percuma, mau kita teriak sekenceng apapun, nggak ada hasil," imbuhnya lagi.
Walau tak dapat prioritas dari pemerintah, tapi Ketua Federasi Futsal Indonesia (FFI), Hary Tanoe bersedia menggunakan biaya sendiri, yang penting futsal bisa unjuk gigi.
Walau bertentangan dengan kondisi saat ini, tapi Albagir mengaku akan totalitas seratus persen untuk membawa Indonesia juara.
"Kalau emang ada yang memberangkatkan, terus kita akhirnya berprestasi, ya itu juga buat Indonesia," tutur Muhammad Albagir.
"Kita di sini juga ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia, nggak mungkin kita setengah-setengah, padahal ini untuk harga diri negara," tuntas kiper Timnas Futsal itu.
2. Polemik SEA Games, Menpora Buka Suara
Di kesempatan lainnya, Menpora Zainudin Amali mengaku bahwa keputusan mengenai siapa saja cabor prioritas yang berangkat ke SEA Games adalah keputusan bersama.
Keputusan ini mempertimbangkan dana Kemenpora yang terbatas, sehingga mereka yang berpeluang meraih medali saja yang akan berkompetisi di SEA Games 2022.
"Berapa biaya dan anggaran yang akan dikeluarkan itu berdasarkan review yang terdiri dari atas para akademisi, perwakilan KOI dan KONI Pusat. Kemenpora hanya mencatat," terang Zainudin Amali.