Anggaran Kemenpora Minim, 4 Game eSports Batal Tanding di SEA Games 2022
INDOSPORT.COM - Buntut dari anggaran yang minim dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, membuat empat nomor eSports batal bertanding di SEA Games 2022 nanti.
Ya, Kemenpora membatasi anggaran kontingen Indonesia untuk SEA Games 2022, karena agenda ini sebetulnya untuk tahun 2021, namun mengalami penundaan.
Imbasnya, agenda olahraga multi-event yang diikuti oleh Indonesia di tahun 2022 mulai menumpuk. Sehingga, pembagian anggaran juga harus disesuaikan lagi.
Kemenpora memilih memangkas anggaran untuk SEA Games, dan memaksimalkan di Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Maka, atlet yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2022 juga tidak banyak, hanya mereka yang berpeluang meraih medali saja.
Termasuk di cabang olahraga elektronik atau eSports, atlet juga harus dipangkas.
Tadinya, PB Esports Indonesia dan IESPA berharap bisa berpartisipasi di sepuluh nomor game eSports yang dipertandingkan.
Namun setelah negosiasi, alhasil ada empat nomor game yang harus dicoret, sehingga Indonesia hanya akan tampil di enam game saja, untuk mendapatkan medali emas.
Adapun empat game yang dicoret dari keikutsertaan adalah Arena of Valor (AOV), League of Legends PC, League of Legends: Wild Rift untuk pria dan juga untuk wanita.
Sementara empat game eSports yang kini dipertahankan adalah Mobile Legends, PUBG Mobile Solo, PUBG Mobile Team, Cross Fire, Free Fire, dan FIFA Online 4.
1. Klarifikasi Pemangkasan Atlet SEA Games 2022
SEA Games 2022 kurang lebih sebulan lagi. Ajang multievent ini digelar di Vietnam pada 12-24 Mei 2022, dan pendaftaran atlet serta ofisial telah ditutup pada akhir Maret lalu.
Namun karena anggaran yang terbatas, Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia di SEA Games 2022, Ferry Kono buka suara.
Ferry Kono mengakui bahwa harus ada pemangkasan jumlah atlet dan ofisial yang berangkat ke SEA Games 2022 di Vietnam.
"Kami perlu mengurangi jumlah kontingen. Konsep yang diterapkan di SEA Games ini ialah konsep tempur, bukan latihan. Kami menggunakan skema ramping dan efisien."
"Jadi tidak semua pelatih berangkat, begitu juga apabila cabor mau membawa dokter atau masseur khusus, kami lihat apakah mereka mau bantu cabor lain," jelas Ferry.
"Termasuk mekanik, misalnya cabor balap sepeda, apa mereka juga mau membantu teknis di cabor lain, seperti sepeda yang akan digunakan atlet triathlon," lanjutnya.
Sementara untuk atlet dan cabor yang akan ikut serta mewakili Indonesia, Ferry Kono menjelaskan bahwa NOC Indonesia telah mengirimkan rekomendasi ke Kemenpora.
Rekomendasi tersebut ialah keputusan Exco yang diambil berdasarkan hasil analisis dari Komisi Sport and Development (KSD) usai melakukan review dengan pengurus cabor.
"Rekomendasi yang kami kirimkan sudah memenuhi parameter yang ditentukan, yang memiliki peluang medali, baik emas, perak, dan perunggu, serta potensi atlet junior."
2. Jadwal Padat Indonesia Tahun 2022
Perubahan jadwal SEA Games membuat kalender 2022 makin padat. Setidaknya ada lima multievent yang diikuti Indonesia tahun ini, termasuk Asian Games Hangzhou 2022.
Setelah SEA Games 2022 bulan Mei nanti, Indonesia akan mengikuti Islamic Solidarity Games Konya di bulan Agustus, kemudian Asian Games Hangzhou bulan September.
Sebagai informasi, ajang multievent SEA Games 2022 di Vietnam, bulan Mei nanti, akan mempertandingkan total 526 nomor pertandingan dari 40 cabang olahraga.