x

Ngotot, Ini 3 Dampak Buruk Jika Olimpiade 2020 Tetap Dilaksanakan

Senin, 23 Maret 2020 13:55 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Ngotot, Ini 3 Dampak Negatif Jika Olimpiade 2020 Tetap Dilaksanakan

INDOSPORT.COM - Ngotot bakal dilangsungkan, berikut dampak negatif yang bakal terjadi jika Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang tetap terlaksana.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengumumkan, bahwa mereka tidak akan membatalkan pesta olahraga multi-event empat tahun yang bakal berlangsung di Jepang bulan Juli Mendatang.

Meski mendapat desakan banyak pihak, termasuk atlet agar Olimpiade 2020 ditunda demi menghentikan penyebaran wabah virus Corona, namun IOC hanya mempertimbangkan untuk menunda turnamen bukan membatalkannya.

Baca Juga
Baca Juga

"Dewan eksekutif IOC menekankan bahwa pembatalan Olimpiade Tokyo 2020 tidak akan mengatasi masalah apapun atau menolong siapapun. Karena itu, pembatalan tidak ada dalam agenda," tulis rilis IOC Senin (23/03/20) dini hari WIB.

Niatan serius IOC untuk tetap menjalankan Olimpiade tahun 2020 semakin terbukti jelas, di mana api Olimpiade sebagai simbolis pembukaan kompetisi telah sampai kepada pihak penyelenggara di Jepang pada Kamis (19/03/20) lalu.

Berkaca pada situasi yang terjadi pada negara-negara peserta pasca merebaknya wabah Corona, memang cukup beresiko jika IOC tetap memaksakan olimpiade digelar tahun ini.

Terdapat beberapa hal negatif yang mungkin bisa terjadi jika Olimpiade 2020 tetap dilaksanakan, berikut INDOSPORT coba merangkum serta menulisnya. 

Rawan Penyebaran Kembali Corona

Ilustrasi Virus Corona

Jepang sendiri belum benar-benar pulih dari Corona, dilansir dari laman NHK disebutkan jika jumlah infeksi wabah virus Corona hingga 15 Maret 2020 lalu telah mencapai angka 1.484 orang.

Dengan jumlah tersebut, sangat riskan jika tetap memaksa Olimpiade berlangsung lantaran dapat memperbesar kembali potensi penularan baik dari warga Jepang sendiri maupun para pendatang negara lain yang menjadi penonton.

Apalagi orang yang sempat terkena Corona masih berpotensi kembali terinfeksi, seperti yang terjadi di Jepang hari Minggu (22/3/20) lalu, di mana seorang pria berumur 70 tahun harus dua kali mendapat perawatan akibat Covid-19.

Sepi Antusias Penonton

Ilustrasi stadion tanpa penonton.

Masih belum stabilnya kesehatan masyarakat Jepang dan juga negara lain akan Corona, menimbulkan rasa was-was kepada penonton yang bakal datang langsung ke venue pertandingan.

Imbasnya dapat menyusutkan jumlah penonton tiap event, yang tentu bakal berdampak pada penurunan pemasukan tuan rumah penyelenggara dan juga komite olimpiade.

Ekonomi Jepang juga tidak akan maksimal, meski telah mengeluarkan banyak modal untuk membuat souvenir, kecil kemungkinan barang tersebut akan laku terjual lantaran teror Corona yang masih belum bisa dihentikan.

Berpotensi Mundur Negara Peserta

Kanada mengundurkan diri dari Olimpiade 2020.

Pertandingan tanpa penonton bukan dampak terburuk bagi Jepang dan komite penyelenggara jika mereka memaksakan Olimpiade tahun ini, namun mundurnya beberapa peserta yang menjadi ancaman serius.

Baca Juga
Baca Juga

Dengan situasi yang belum pasti aman, tidak salah jika negara peserta memilih walkout demi menjaga kesehatan para atlet mereka. Salah satu negara yang pasti mundur dari Olimpiade 2020 sejauh ini adalah Kanada, perwakilan benua Amerika tersebut memilih tidak berpartisipasi lantaran situasi Jepang yang belum aman.

Jika wabah Corona masih belum menemui titik terang hingga akhir Maret nanti, dan komite Olimpiade tetap bersikukuh menyelenggarakan Olimpiade 2020, bukan tidak mungkin ada negara lain yang ikut mengundurkan diri.

Semakin banyak negara yang menolak berpartisipasi, bakal membuat gelaran Olimpiade 2020 Jepang menjadi yang terburuk sepanjang sejarah.

JepangOlimpiadeOlimpiade 2020Olimpiade 2020 JepangVirus Corona

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom