INDOSPORT.COM – Petarung Mixed Martial Arts (MMA) wanita asal Korea Selatan, Song Ga-yeon beberapa waktu lalu menjadi sorotan lantaran berniat untuk comeback usai absen selama enam tahun.
Petarung MMA yang memiliki wajah cantik yang dianggap seperti seorang idol K-Pop itu diketahui terakhir kali bertanding saat kekalahanya melawan Satomi Takano pada 14 Desember 2014 silam.
Petarung yang dijuluki ‘The Deadly Beauty’ ini ternyata menyimpan kisah pilu dalam hidupnya, yang memaksanya harus absen selama enam tahun lantaran berkali-kali harus menerima seksisme, diskriminasi dan juga perundungan yang bahkan membuatnya sempat depresi.
Dikenal Atlet MMA tercantik di dunia
Meski tak asing dengan dunia bela diri lantaran menggelutinya sejak umur belia, namun nyatanya karier Song Ga-yeon sebagai petarung MMA tak terjadi begitu saja.
Sebelum menjadi petarung, perempuan kelahiran 28 Desember 1994 itu sempat berprofesi sebagai seorang ring girl, di mana ia juga mendapatkan diskriminasi, yang juga membuatnya termotivasi untuk menjadi seorang petarung profesional dengan terus berlatih.
Melansir dari laman Mixedmartialarts, setelah kontraknya diputus secara sepihak, perempuan berusia 25 tahun yang mahir dalam displin judo, taekwondo, dan hapkindo, mulai menjajal dunia kickboxing dan mengikuti sejumlah turnamen MMA amatir.
Hingga akhirnya ia berhasil meraih kemenangannya sebagai petarung profesional dengan mengalahkan Emi Sato di ronde pertama di Road FC 17 pada 2014. Memiliki wajah cantik dan garang di arena tarung membuatnya dijuluki dengan nama ‘The Deadly Beauty’ atau kecantikan yang mematikan.
Muncul di Reality Show Roommate, meski berstatus atlet MMA
Setelah kemenangannya, ia kemudian muncul di sebuah reality show berjudul Reality Roommate meski masih berstatus atlet MMA. Namun kehadirannya malah mendapatkan cibiran dari netizen.
Sebagian netizen menuduh bahwa kemunculannya di acara reality show Roommate yang dianggap untuk menaikan popularitasnya saja.
Pernah Masuk Terapi karena Dibully Netizen
Perjalanan berat kariernya pun terasa semakin berat lantaran ia terus mendapatkan hujatan dari netizen. Kemenangannya atas Emi Sato juga menuai cibiran lantaran dianggap sebagai lawan tak sebanding. Begitu pula dengan kekalahannya atas Satomi Takano di Road FC 20.
Tak hanya itu, kemunculannya dalam reality show Roommate juga berakhir buruk lantaran ia kembali menuai kritikan pedas, yang berkembang menjadi ancaman pembunuhan. Haters tersebut mengancam akan membunuhnya dengan menggunakan gergaji.
Hal ini pun membuatnya harus menjalani sejumlah terapi psikologis, akibat mengalami depresi dan tekanan mental yang ia dapatkan melalui cibiran dari netizen, termasuk tuduhan melakukan operasi plastik pada wajah cantiknya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom