Persija Jakarta Akan Segera Ekspansi Pasar Mobile, Bakal Ikut MPL Setelah Valorant?
INDOSPORT.COM - Persija Jakarta resmi meluncurkan tim esportsnya beberapa hari yang lalu. Hal tersebut merupakan gebrakan besar dari sebuah tim sepak bola di Indonesia.
CEO Persija Esports, Harlin E. Raharjo mengatakan bahwa Esports lahir untuk memperkuat brand Persija sekaligus sebagai upaya Persija memasuki era baru.
Divisi pertama mereka adalah tim Valorant dan sudah beberapa kali mengikuti turnamen Internasional, seperti VCT Asia Pacific dan sukses menduduki posisi ke-6.
Disinggung mengenai game lain, Halin E. Rahardjo selaku CEO mengungkapkan niatnya untuk melakukan ekspansi ke game lain, termasuk game mobile suatu saat nanti.
“Jika ditanya mengembangkan ke mobile apa tidak gitu yah, pasti ada pemikiran kesitu. Jadi kita fokus ke Valorant, apabila sudah kokoh, kuat serta nanti ada sponsor bukan tidak mungkin ke game lain”ujar Harlin.
“Ke depannya kita akan berusaha keras dan akan terus berusaha mengharumkan nama Persija Esports dan Indonesia”, ujarnya menambahkan.
Saat ini fokus Persija memang berada di Valorant namun ketika segala sesuatunya sudah siap mereka siap terjun ke kompetisi lainnya.
Di Indonesia sendiri beberapa kompetisi esport yang ramai, adalah MPL (Mobile Legends Professional League), PMPL (PUBG Mobile Professional League), FFIM (Free Fire Master League) dan iFeL.
Tentunya akan sangat seru, apabila nantinya Persija Esports melebarkan sayapnya dan turun kedalam persaingan kompetisi tersebut.
Dengan pengumuman ini, Persija Esports diharpakan menjadi pelopor munculnya sebuah tim esports dari klub sepak bola tanah air.
1. Klub Sepak bola yang Memiliki Tim Esports
Perkembangan esport memang sangat besar di Indonesia bahkan di dunia. Beberapa kompetisinya mempunyai prize pool yang cukup besar.
Esports seolah menjadi bidang olahraga baru yang digemari semua lapisan masyarakat. Seiring dengan perkembangan itu beberapa klub sepak bola dunia telah membentuk tim esportnya.
Pertama ada PSG yang bekerja sama dengan Tim LGD asal China, mereka bermitra di game Dota 2, dan saat ini menjadi salah satu tim Dota 2 terbaik di dunia.
Sporting Lisbon juga ikut meramaikan dunia esports dengan merekrut Bruno Almeida sebagai player FIFA. Raksasa Portugal itu juga membentuk tim League of Legends.
Manchester City juga membentuk tim esportsnya. Ryan ‘Ryan’ Pessoa telah ditunjuk oleh manajemen untuk mewakili The Citizen dalam kompetisi FIFA.
Tim kuat asal Spanyol Valencia terlihat sangat serius untuk membangun tim esports. Valencia mempunyai empat divisi yaitu FIFA, Rocket League, Hearthstone dan LoL.
Santos yang merupakan mantan tim Neymar juga melebarkan sayapnya kedalam dunia esport. Tim asal Brasil ini merger dengan tim Dexterity dan membentuk divisi Call of Duty dan LoL.
Fenerbahce mungkin menjadi klub yang paling lengkap divisinya, mulai dari Age of Empires II, LoL, Valorant, FIFA, PUBG, DOTA 2 dan Apex Legends.
Selain klub-klub tersebut masih ada West Ham, Ajax, PSV Eindhoven, Galatasaray, dan Schalke 04 yang memiliki tim esports. Sebagian besar dari tim tersebut, merekrut pemain berbakat yang memaninkan game FIFA.
Patut ditunggu kiprah Persija Esports di dunia internasional nantinya, terlebih saat mereka sukses melebarkan sayapnya ke dalam banyak game.
2. Anggaran Kemenpora Minim, 4 Game eSports Batal Tanding di SEA Games 2022
Meski esport kini tengah berkembang, namun masih kurang mendapatkan perhatian. Terbaru empat nomor eSports batal bertanding di SEA Games 2022 nanti karena anggaran yang minim dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) .
Ya, Kemenpora membatasi anggaran kontingen Indonesia untuk SEA Games 2022, karena agenda ini sebetulnya untuk tahun 2021, namun mengalami penundaan.
Imbasnya, agenda olahraga multi-event yang diikuti oleh Indonesia di tahun 2022 mulai menumpuk. Sehingga, pembagian anggaran juga harus disesuaikan lagi.
Kemenpora memilih memangkas anggaran untuk SEA Games, dan memaksimalkan di Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Maka, atlet yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2022 juga tidak banyak, hanya mereka yang berpeluang meraih medali saja. Termasuk di cabang olahraga elektronik atau eSports, atlet juga harus dipangkas.
Baca selengkapnya: Termasuk di cabang olahraga elektronik atau eSports, atlet juga harus dipangkas.