x

Mengenang Pistol Pete, Pebasket Legendaris NBA yang Meninggal Sesuai Ramalannya Sendiri

Rabu, 25 Agustus 2021 17:00 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Legenda basket Maerika, Pete Maravich

INDOSPORT.COM – Mengenang Pete Maravich atau Pistol Pete, pebasket legendaris NBA yang meninggal sesuai ucapan atau ramalannya sendiri.

Ucapan adalah doa. Mungkin itu pula yang menerpa Pistol Pete. Pasalnya, ia meninggal sesuai ucapannya sendiri secara spesifik.

Pebasket yang biasa dipanggil Pistol Pete ini dikenal sebagai pebasket ternama. Ia lahir di Pasadena, Amerika Serikat pada 22 Juni 1947.

Baca Juga
Baca Juga

Sejak kecil, Pistol Pete terlahir dengan bakat di dunia basket yang membuat keluarganya kagum. Bakat itu ia asah di masa muda dengan latihan secara intensif.

Singkat cerita ia melanjutkan karier basketnya di tingkat universitas di mana ia ikut sang ayah ke Louisiana State University. Dari sini bakatnya pun kian di akui.

Selama tiga musim membela tim universitas, Pistol Pete mencetak 3667 poin dan memimpin daftar pencetak poin di NCAA selama tiga musim berturut-turut.

Di tahun 1970, Atlanta Hawks memilih Pistol Pete di NBA Draft di mana ia membela Hawks selama empat musim. Dalam empat musim tersebut, ia tampil apik dan membuatnya dipinang New Orleans.

Baca Juga
Baca Juga

Di New Orleans, Pistol Pete tampil selama lima musim di mana di tim ini ia mampu mencetak rata-rata poin tertingginya sebanyak 31,1 poin per game.

Pada 1979, ia hijrah ke Utah Jazz dan setahun berikutnya hijrah ke Boston Celtics sebelum gantung sepatu. Tercatat, Pistol Pete bermain sebanyak 658 pertandingan dengan rata-rata 24,2 poin per game.

Sayang hidup Pistol Pete harus berakhir lebih cepat. Ironisnya, ia meninggal dunia sesuai dengan ucapannya sendiri kepada media massa.


1. Meninggal sesuai Ramalan Sendiri

Pete Maravich saat akan memasukan basket ke net

Pada tahun 1974, Pistol Pete pernah diwawancarai oleh Andy Nuzzo dari Beaver County Times di mana ia mengaku tak akan berkiprah di NBA selama 10 tahun dan meninggal karena serangan jantung.

“Saya tak ingin bermain 10 tahun di NBA dan mati karena serangan jantung di usia 40 tahun,” tutur Pistol Pete saat wawancara tersebut.

Tak disangka, Pistol Pete nyatanya berkarier di NBA selama 10 tahun dan dinyatakan meninggal di usianya yang ke-40 tahun karena serangan jantung di Pasadena, California.

Karier dan kematian tersebut nyatanya mengulangi ucapannya sendiri. Bahkan, Andy Nuzzo yang mewawancarinya kala itu merasa ngeri mengetahui fakta tersebut.

“Itu sedikit menakutkan. Kisah itu tergeletak di mejaku ketika saya bekerja pada Rabu (sehari setelah Pistol Pete meninggal).

“saya membacanya dan membacanya dan membacanya dan membacanya. Saya tak percaya itu. Semuanya (ucapan dan fakta meninggalnya Pistol Pete) sangat pas,” ujar Andy Nozzo dikutip dri laman Los Angeles Times.

Nuzzo pun membongkar wawancara itu. Ia mengenang saat itu Pistol Pete menjawabnya dengan ucapan yang jadi kenyataan tersebut karena tak senang dengan reaksi fans dan label ‘Hot Dog’ yang diterima pebasket legendaris itu.

“Itu (Ucapan Pistol Pete) terucap sesaat setelah seorang fans menunjukkan spanduk yang mengatakan ‘Pete, kenapa Hot Dog berharga 2 juta di Atlanta dan hanya 50 sen di Philadelphia?”

“Dia (Pistol Pete) baru saja berkiprah di NBA selama empat tahun dan dia mengatakan dia tak butuh basket, bahwa dia bisa melakukan yang lainnya,” kenang Andy Nuzzo.

Pasca meninggal dunia, nomor punggung 7 milik Pistol Pete dipensiunkan Utah Jazz dan New Orleans. Pun dengan nomor punggung 44 yang ia kenakan saat membela Atlanta Hawks.

NBAAtlanta HawksUtah JazzNCAANew Orleans Pelicans

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom