Gagal Juara IBL Indonesia, Pelita Jaya Depak Pelatih Ocky Tamtelahitu
INDOSPORT.COM – Gagal juara IBL Indonesia usia kalah 1-2 dari Satria Muda di final, Pelita Jaya memutuskan berpisah dengan pelatih Ocky Tamtelahitu.
Kabar mengejutkan datang dari dunia basket Indonesia, tepatnya dari IBL Indonesia. Klub Pelita Jaya Bakrie Jakarta memutuskan untuk mengakhiri kerja sama mereka dengan pelatih Ocky Tamtelahitu.
Keputusan ini diambil setelah Ocky gagal membawa Pelita Jaya menjadi juara IBL Indonesia 2021, usai dikalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta di final dengan skor 1-2 dalam sistem best of three.
Seperti diketahui, dalam final yang digelar pekan lalu, Pelita Jaya lebih dulu kalah di game pertama dari Satria Muda. Namun, Andakara Prastawa dkk berhasil menang di game kedua sehingga partai puncak pun harus berlanjut ke game ketiga.
Namun, di game ketiga Pelita Jaya gagal melanjutkan momentum kemenangan. Mereka kalah 60-68 dari Satria Muda sehingga SM pun dinobatkan menjadi juara lewat kemenangan 2-1.
Imbas kegagalan tersebut, manajemen Pelita Jaya pun memutuskan untuk mendepak pelatih Ocky Tamtelahitu. Ocky sendiri sebenarnya dikontrak selama tiga musim menangani Pelita dan sudah menjalani dua musim kontrak.
"Ada juga pertimbangan melanjutkan kontrak Coach Ocky hingga masa kontrak usai, tetapi akhirnya keputusan mengakhiri yang diambil," kata Fictor Roring, general manajer Pelita Jaya, seperti dikutip dari laman resmi IBL Indonesia.
1. Pelita Jaya Sudah Punya Kandidat Pengganti Ocky Tamtelahitu
Lebih lanjut, Ito, sapaan akrab Fictor Roring, menyebut Pelita Jaya sudah memiliki sejumlah kandidat pengganti Ocky Tamtelahitu.
"Ada beberapa nama yang menjadi opsi sebagai pelatih PJ. Pada saatnya nanti akan kami infokan," katanya.
Selain pelatih, manajemen Pelita Jaya juga melakukan evaluasi terhadap pemain. "Ada beberapa pemain yang habis kontrak. Kami harus segera mengambil keputusan agar pada bulan Juli atau Agustus nanti formasi roster kami sudah tetap," pungkasnya.
Di sisi lain, Ocky Tamtelahitu sendiri mengaku tak terkejut dengan keputusan Pelita Jaya usai kegagalannya di IBL Indonesia. "Saya sangat mengerti karena sadar semua organisasi dan posisi di olahraga sangat dinamis," katanya.