Final IBL Indonesia: Satria Muda vs Pelita Jaya, Arki vs Prastawa
INDOSPORT.COM – Game pertama final IBL Indonesia mempertemukan Satria Muda vs Pelita Jaya, Kamis (03/06/21). Arki Dikania Wisnu dan Andakara Prastawa akan jadi kunci kedua tim.
Kompetisi basket tertinggi di Indonesia, IBL Indonesia, akhirnya memasuki fase akhir alias babak final. Kedua tim musuh bebuyutan akan bertemu di partai puncak ini yakni Satria Muda dan Pelita Jaya.
Babak final sendiri akan digelar dengan sistem best of three, di mana baik SM maupun PJ membutuhkan dua kemenangan untuk meraih gelar juara.
Game pertama akan digelar Kamis (06/03/21) pukul 19.00 di Britama Arena, Jakarta. Sementara itu game kedua digelar sehari kemudian di tempat dan jam yang sama, sedangkan game ketiga (jika diperlukan), digelar Minggu (09/03/21).
Laga final ini diyakini bakal berlangsung seru mengingat keduanya memang sama-sama tim kuat. Satria Muda berhasil menyentuh babak final usai mengalahkan tim anyar West Bandits Solo dalam dua gim langsung yakni 66-58 dan 72-48.
Sementara itu, Pelita Jaya lolos ke babak pamungkas usai mengalahkan Louvre Dewa United Surabaya juga lewat dua gim langsung dengan skor 84-67 dan 91-67.
Di sisi lain, kedua tim juga menjadi pemuncak divisi masing-masing di musim reguler, di mana PJ memuncaki divisi merah sedangkan SM merajai divisi putih. Menariknya, satu-satunya kekalahan yang diterima PJ musim ini terjadi di tangan SM.
Jelang laga final IBL Indonesia ini, dua pemain dari kedua kubu yakni Arki Dikania Wisnu (Satria Muda) dan Andakara Prastawa (Pelita Jaya) diyakini akan menjadi pemain kunci kedua tim.
Seperti apa perbandingan keduanya? Berikut ulasannya:
1. Arki vs Pras
Arki Dikania Wisnu (Satria Muda)
Bagi Arki Dikania Wisnu, final musim ini menjadi final ketujuh sepanjang kariernya. Dari 6 penampilan sebelumnya, pemain kelahiran Amerika Serikat ini sukses menjadi juara sebanyak 3 kali, seluruhnya bersama Satria Muda.
Sepanjang musim ini, Arki yang kini berusia 33 tahun sukses mengemas 240 poin, 66 assist, 116 rebound, dan 20 steal.
Aksi gemilang Arki Dikania Wisnu musim ini pun menuai pujian dari Yudha Saputera, bintang Indonesia Patriots. "Memang dia kuat sekali. Sangat tahu timing untuk melakukan drive atau passing. Waktu kami melawan Satria Muda, kak Arki yang membuat sulit,” ujar Yudha seperti dilansir situs resmi IBL.
“Jiwa kepemimpinannya di lapangan juga hebat. “Bagi saya Arki itu wise sekali keputusannya. Dia tahu kapan harus nembak atau passing. Saya rasa itu senjata paling mematikan yang dimiliki kak Arki,” ujar Yudha.
Pujian lain datang dari kapten Prawira Bandung, Diftha Pratama. “Arki luar biasa, mental, skill, kekuatannya dan basketball IQ nya. Still the one of the best players in this league,” katanya.
Andakara Prastawa (Pelita Jaya)
Mengawali karier bersama Aspac, Andakara Prastawa atau yang akrap disapa Pras kini menjadi andalan Pelita Jaya. Final musim ini pun menjadi final ketiga bagi Pras. Menariknya, di dua final sebelumnya ia selalu berhasil menjadi juara, ketika masih bersama Aspac.
Musim ini, Prastawa yang berusia 28 tahun berhasil mencetak 225 Poin, 80 Assist, 54 Rebound, dan 41 steal.
Penampilan apik Andakara Prastawa dalam membawa Pelita Jaya ke final pun mendapat pujian dari bintang Indonesia Patriots, Yudah Saputera. “Kak Pras bagi saya itu sulit ditebak permainnannya. Gerakannya selalu patah-patah dan punya kemampuan baik di inside atau outside,” ujar Yudha seperti dikutip dari situs resmi IBL Indonesia.
“Menurut saya, setiap kak Pras melemparkan tembakan tiga angka, 80 persen pasti masuk. Dia memang segila itu,” ujar Yudha.
“Prastawa jago banget. Anak ajaib,” puji R. Azzaryan Pradhitya, kapten Bima Perkasa Jogja. “Dia punya tembakan tajam, penetrasi ke dalam yang susah dijaga, insting scoringnya tinggi,” puji Adhit.