3 Alasan LA Lakers Belum Tentu Bisa Juara NBA di Musim Ini
INDOSPORT.COM - Dapat dikatakan LA Lakers kini tengah diunggulkan agar bisa kembali menjadi juara NBA setelah hampir 10 tahun puasa gelar.
Ya, Lakers terakhir menjadi juara di tahun 2010 lalu dengan mengalahkan Boston Celtics dengan kemenangan tipis 4-3.
Kala itu, tim yang bermarkas di Staples Center ini masih diperkuat oleh Lamar Odom, Pau Gasol, Derek Fisher, Metta World Peace, Andrew Bynum, dan tentu saja sang legenda sekaligus ikon tim, Kobe Bryant.
Setelah tahun 2010 hingga tahun 2019 ini, LA Lakers sudah tak lagi merasakan gelar juara, bahkan dalam beberapa tahun terakhir mereka kerap kesulitan masuk babak playoffs.
Gebrakan baru dilakukan oleh Lakers dengan mendatangkan salah satu pemain bintang NBA, LeBron James di musim 2018-2019 lalu.
Awal kedatangannya, LeBron memang memberikan semangat dan motivasi bagi para penggawa Lakers. Sebelum kedatangannya, tim yang identik dengan warna ungu dan kuning ini selalu menempati dua posisi terbawah di klasemen, yakni urutan ke-14 atau ke-15.
Sedangkan di musim kemarin, meski tak masuk babak playoff namun setidaknya LA Lakers bisa dibawanya menempati posisi ke-10.
Kini, LA Lakers telah menjalankan 13 pertandingan di NBA musim 2019-2020 dan mereka pun berhasil memuncaki klasemen sementara Wilayah Barat dengan catatan 11 kemenangan dan dua kali kalah.
Para penggemar LA Lakers tentunya berharap jika timnya bisa masuk playoffs dan mengakhiri musim dengan meraih cincin juara.
Terlebih kehadiran Anthony Davis yang didatangkan dari New Orleans Pelicans membuat LA Lakers memiliki duet maut dalam mendulang poin, yakni Davis dan LeBron James.
Harapan dan peluang untuk menjadi juara jelas ada, namun sepertinya harus diakui jika para penggawa LA Lakers maupun pendukungnya harus bersabar dulu karena musim ini belum tentu LA Lakers bisa menjadi juara NBA.
Mengapa demikian? Berikut ulasannya:
Masih Awal Musim
Musim 2019-2020 benar-benar masih baru berjalan, ya memang 13 pertandingan yang telah dilakoni oleh Lakers berjalan mulus dan memberikan harapan baru.
Duet maut LeBron James dan Anthony Davis dalam rosters LA Lakers pun juga sudah langsung menyatu, di mana keduanya kerap menjadi mesin skor untuk tim.
Namun musim reguler NBA 2019-2020 baru berjalan dan pertandingan pun masih ada sekitar 69 laga lagi yang harus dilalui oleh Lakers untuk bisa menentukan apakah mereka bisa masuk ke babak playoffs atau tidak.
Kalaupun lolos, masih banyak lagi pertandingan yang harus mereka jalankan di babak playoffs hingga memasuki babak final.
Artinya, baik para penggawa LA Lakers maupun para penggemarnya harus tetap siap menerima keadaan apapun hingga akhir musim nanti sambil berharap tim besutan Frank Vogel dapat tampil konsisten mendapatkan kemenangan hingga akhir musim.
1. Terlalu Bergantung pada Duet LeBron James dan Anthony Davis
Tak dapat dipungkiri, jika LA Lakers masih terlalu menaruh harapan dan beban yang tinggi kepada dua pemain bintang mereka, LeBron James dan Anthony Davis.
Jika dilihat dari gaya permainan mereka, harus diakui jika pelatih Frank Vogel mampu menyajikan taktik yang atraktif.
Beberapa pemain Lakers lainnya, seperti Rajon Rondo, Dwight Howard, maupun Kyle Kuzma mungkin sejumlah nama yang juga sering menyumbang skor di setiap pertandingannya.
Namun tetap saja, poin yang didapat tak lepas dari peranan LeBron James maupun Anthony Davis di dalamnya.
Wajar memang jika Lakers menaruh harapan kepada keduanya, karena memang kualitas permainan mereka paling mentereng jika dibandingkan pemain lainnya.
Hanya saja, jika terlalu bergantung pada LeBron James maupun Anthony Davis tentu bukanlah solusi yang tepat, terlebih jika para pemain lawan menutup pergerakkan mereka dengan ketat.
Konsistensi Belum Terlalu Terlihat
Seperti yang dikatakan sebelumnya, LA Lakers memang mampu tampil impresif tetapi semuanya ini masih terlalu cepat jika membicarakan gelar juara untuk mereka.
Musim reguler NBA 2019-2020 memang masih baru dimulai, konsistensi mereka jelas belum terlalu terlihat jika harus dihitung secara menyeluruh pada semua pertandingan di musim reguler yang harus dimainkan sebanyak 82 pertandingan.
Di Wilayah Barat persaingan lebih ketat karena memiliki tim unggulan yang cukup banyak sebut saja seperti Houston Rockets, lalu ada Oklahoma City Thunder dan San Antonio Spurs yang kerap menyulitkan saat menghadapi LA Lakers.
Rival tim sekota, LA Clippers juga patut diperhitungkan setelah mereka mendatangkan Kawhi Leonard serta ketajaman dari pemain muda Ivica Zubac.
Belum lagi jika para penggawa Golden State Warriors, seperti Stephen Curry, Klay Thompson, D’Angelo Russell telah pulih dari cedera serta Draymond Green yang kembali dalam kondisi prima yang tentunya semakin membuat Lakers harus bisa menjaga konsistensi mereka di musim ini.
Jangan lupakan juga tim-tim unggulan dari Wilayah Timur yang memiliki Boston Celtics, Milwaukee Bucks, juara bertahan Toronto Raptors, dan juga Brooklyn Nets yang diperkuat oleh Kyrie Irving, DeAndre Jordan dan Kevin Durant yang sedang dalam tahap pemulihan.
Saat memasuki pertengahan musim, bukan tak mungkin para rival sudah mulai bangkit dan bisa saja para pemain LA Lakers justru kehabisan bensin.